SUARAPUBLIK.ID, PRABUMULIH – Kasus kecelakaan lalu lintas di Prabumulih yang menelan dua korban Jiwa, yakni ibu dan anak, berakhir berdamai. Kesepakatan damai tersebut dihadiri tiga pihak, yakni keluarga korban, PT Indotirta Sriwijaya Perkasa (WinRo) dan pelaku keluarga Sopir yang membawa Mobil Tangki WinRo.
Mediasi damai ini berlangsung pada Jum’at (2/6/2023), di rumah suami korban Tris September Diguna (66) di Jalan Jenderal Sudirman, Komplek Perumahan KAI, Kelurahan Prabumulih, Kecamatan Prabumulih Barat, Prabumulih.
Kesepakatan damai tersebut dilakukan, menyusul adanya insinden kecelakaan maut pada 15 Mei 2023 lalu, dengan tempat kejadian perkara (TKP) di Jalan Sudirman, Kelurahan Tugu Kecil Prabumulih.
Akibat kecelakaan lalu lintas tersebut, Dewi Marlina (47) dan anaknya Fuji Rachmawati (17), meninggal dunia usai tertabrak truk tangki air mineral milik PT. Indotirta Sriwijaya Perkasa (WinRo) Prabumulih yang dikemudikan Eko.
Hadir dalam kesepakatan damai tersebut Sekretaris Camat Prabumulih Barat, Afbrian, Ketua RT 04 Oktaviadi, pihak PT Winro diwakili Dodi, dan pihak sopir yang diwakili Akbar Sirait, serta dihadiri saksi lainnya.
Dalam pertemuan itu, diserahkan uang santunan tanda bela sungkawa, yang diterima langsung suami korban Tris September Diguna. Kuasa hukum korban Yulison Amprani, menyambut baik dan mengapresiasi atas permintaan damai dari pihak orangtua pelaku Eko dan keluarga.
“Klien kita Tris menerima dengan tulus dan ikhlas atas kesepakatan damai tersebut. Artinya permasalahan ini clear tidak diperpanjang lagi,” kata Yulison Amprani.
Tris September mengaku dirinya ikhlas dan tulus, serta menerima atas permintaan orangtua pelaku Eko dan keluarganya untuk berdamai.
“Tidak ada rasa dendam atas kejadian yang menimpa istri dan anak saya, ini cobaan hidup. Saya mengucapkan ribuan terima kasih sudah memberi uang santunan,” ujarnya.
Diakuinya uang Santunan tersebut tidak sebanding dengan hilangnya nyawa istri dan anaknya. Tapi mengingat sebagai umat Islam yang beriman, dirinya memaafkan dan menerima dengan lapang dada. (ANA)
Komentar