Kepsek Harus Paham Perencanaan Data

SUARAPUBLIK.ID, LAHAT – Perencanaan berbasis data tidak terlepas dari penilaian dalam raport pendidikan. Apalagi raport pendidikan tersebut juga hasil dari pelaksanaan Asesmen Nasional Berbasis Komputer (ANBK). Nantinya, berguna sebagai catatan bagi pihak sekolah, agar perencanaan kedepannya dapat menutupi kekurangan yang terjadi sebelumnya, baik pembangunan fisik maupun non fisik.

 

Kepala Disdikbud Kabupaten Lahat, Drs H Suhirdin MM, melalui Kabid Pembina SMP, Rahmat Sri Fauzi SPd MM menjelaskan, penting untuk kepala satuan pendidikan memahami perencanaan berbasis data ini. Meski dalam menginput data nantinya merupakan tugas operator. Sebab, raport pendidikan yang keluar dari Kementrian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) tersebut merupakan raport sekolah, yang dievaluasi tiap tahunnya. Jika kepsek tidak memahami hal tersebut, potret sekolah bisa mendapat nilai buruk.

 

“ANBK sebagai raport sekolah. Dari pelajar yang mengikuti ANBK itu, pihak Kemendikbudristek bisa melihat bagaimana mutu pendidikan di sekolah dan kinerja kepemimpinan serta tenaga pendidiknya,” jelasnya, Selasa (22/11).

 

Fauzi tidak menepik, dalam pelaksanaan ANBK yang telah dilaksanakan selama dua tahun ini, hasil raport jenjang SMP Kabupaten Lahat, mayoritas masih lemah pada bagian tes literasi. Sebab dari tes survei karakter, numerisasi dan survei lingkungan belajar, pada ANBK, anak dinilai sudah banyak yang memahami tes tersebut. “Upaya yang Disdik lakukan untuk meningkatkan literasi itu, dengan adakan pembiasaan tiap Jumat dan imbauan kunjungan ke perepustakaan daerah,” terangnya.

 

Keinginan dalam membaca itu yang masih sulit ditanamkan dalam diri anak. Fauzi berharap, hasil raport pendidikan yang keluar paling lambat Januari 2023 nantinya, bisa menjadi patokan bagi pihak sekolah. Agar dalam pengisian perencanaan berbasis data, tidak ditemukan lagi kekurangan seperti sekarang. Selain itu, pihak sekolah juga bisa lebih teliti, baik dalam pengisian profil sekolah, sarana prasara, maupun kinerja. “Nanti mereka bisa evaluasi sendiri dengan hasil raport pendidikan yang diterima. Sekolah juga harus teliti dalam perencanaan tersebut, karena akan dipertanggungjawabkan nantinya,” imbau Fauzi.

    Komentar