SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Ibu Kota Nusantara (IKN) akan dibangun dengan mengusung konsep kota pintar dan modern. Lokasinya berada di Kalimantan Timur (Kaltim). Kehadiran IKN ini diyakini membawa berkah tersendiri bagi masyarakat di Kaltim tersebut.
Hal itu diungkapkan Penjabat Gubernur Provinsi Kalimantan Timur Akmal Malik belum lama ini. Ia bersyukur dengan adanya IKN tersebut sebab telah membawa berkah luar biasa bagi seluruh masyarakat Kaltim.
“Kita bersyukur Penetapan Ibu Kota Nusantara ini merupakan sebuah berkah bagi keluarga Kalimantan Timur, Karena bahwasanya kita menjadi atensi untuk mewujudkan sila kelima Pancasila yaitu keadilan sosial bagi seluruh Indonesia,” kata Akmal, belum lama ini.
Ia mengatakan kehadiran IKN ini akan mendorong pemerataan pembangunan yang selama ini terlalu terpusat, mengingat bahwa hampir 50 persen ekonomi berpusat di Jawa. Menurutnya, keputusan luar biasa dari Presiden Jokowi untuk memindahkan ibu kota ke tengah-tengah Indonesia, khususnya Penajam Paser Utara sebab ini adalah berkah bukan hanya bagi Kalimantan Timur, tetapi juga bagi seluruh Indonesia.
“Namun, kita tidak boleh hanya bersyukur, kita juga harus bertanggung jawab,” ujar Akmal. Pembangunan Ibu Kota Nusantara bukan hanya tanggung jawab Kalimantan Timur, tetapi juga tanggung jawab kabupaten di sekitarnya.
Kerjasama antar-daerah adalah kunci utama dalam mewujudkan kesuksesan proyek ini. Ia menyebut Balikpapan, sebagai salah satu kota terdekat juga telah merasakan dampak luar biasa dari kehadiran Ibu Kota Nusantara.
Mulai dari hotel-hotel penuh, dan menyewa mobil menjadi sulit karena besarnya antusias kedatangan ke IKN. Jika tidak ada langkah-langkah pencegahan yang diambil, Balikpapan akan menghadapi masalah besar.
Oleh karena itu, harus dipastikan aksesibilitas dan konektivitas yang baik dengan PPU, Paser, Samarinda, Kukar, dan Kubar. “Kami tidak boleh melupakan tanggung jawab kami sebagai warga Kalimantan Timur untuk ikut serta dalam kesuksesan ini,” jelasnya.
Pemindahan ibukota negara ke Kalimantan Timur merupakan upaya pemerintah dalam percepatan pembangunan, pemerataan, dan pemberdayaan kawasan Indonesia timur. Direktur Informasi dan Komunikasi Perekonomian dan Maritim, Septriana Tangkary mengatakan, perencanaan pembangunan IKN sudah meletakkan dasar-dasar teknologi ke dalam tata kelola kota untuk memberikan layanan efisien, efektif dan terbuka kepada masyarakat nantinya.
“Penetapan IKN diharapkan dapat menjadi katalis untuk menumbuhkan pusat-pusat ekonomi baru di wilayah lainnya di Indonesia,” kata Septriana.
Mengusung smart city, Kementerian Kominfo telah mengembangkan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) dan penyediaan Pusat Data Nasional (PDN). Dalam konteks smart city, pemahaman tidak hanya berkaitan teknologi informasi, melainkan berorientasi pada pelayanan sebuah kota dalam peningkatan efisiensi dan efektivitas.
Untuk mewujudkan sustainability forest city, luas IKN yang akan dibangun hanya 25 persen. Sementara 75 persen sisanya akan menjadi area hijau, termasuk sebagai hutan tropis.
Sementara itu, Sekretaris Otorita IKN, Achmad Jaka Santos Adiwijaya mengatakan, IKN Nusantara didesain sebagai kota layak huni dan dicintai, serta memiliki taraf ekonomi dan sarana serta prasarana infrastruktur layak.
“Pembangunan IKN Nusantara tidak hanya berbicara tentang saat ini, tapi juga masa depan. IKN Nusantara dapat menjadi superhub ekonomi yang baru, selain sebagai pusat pemerintahan,” jelasnya.
Komentar