Jembatan Penghubung Desa Ambles dan Terancam Ambruk

SUARAPUBLIK.ID, EMPATLAWANG – Badan jembatan penghubung Jalur II dengan Jalur III di wilayah Desa Mekarti Jaya (3B) Kecamatan Tebing Tinggi, saat ini terancam ambruk.

Penyebabnya, salah satu sisi tiang jembatan itu, kini sudah roboh sebagian, akibat tergerus air.
Menurut keterangan warga sekitar, ambruknya tiang jembatan yang merupakan akses utama warga di desa itu, sudah cukup lama terjadi. Bila tidak segera ditanggulangi, akan memutuskan akses warga dari kawasan Jalur II dengan kawasan Jalur III atau dari arah sebaliknya di desa itu.

Salah seorang warga sekitar, Suparni mengatakan, jembatan di desa itu memang sudah cukup tua, karena dibangun sekitar 30-an tahun lalu.

Baca Juga :  Ajak Anak Vaksin, Anggota Kodim Berubah Wujud jadi Spiderman

“Panjang jembatan itu sekitar 6 meter dengan lebar sekitar 4 meter, dibangun pada era 80-an,” ungkap Parni kepada wartawan.

Dia mengaku, tidak tahu persis kapan sebagian tiang jembatan itu ambruk. Namun yang jelas, anak sungai di bawah jembatan itu sering kali meluap saat terjadi hujan lebat di wilayah desanya. “Jika melihat kondisinya sekarang, tinggal menunggu waktu saja jembatan itu benar-benar ambruk, karena separuh badan jembatan posisinya sudah menggantung, tidak ada lagi tiang penyanggah,” jelasnya.

Senada disampaikan Parni, salah seorang warga lain, Sardiman mengatakan, kondisi jembatan itu sudah sangat berbahaya jika dilalui kendaraan roda empat bermuatan. Karena sewaktu-waktu bisa saja ambruk.

Baca Juga :  Duku Empat Lawang Marak Ditemukan di Pinggir Jalan

“Pernah kemarin ada mobil yang terjeblos di lubang sisi jembatan yang kini sudah saya pasangi bambu sebagai rambu. Untung saja bisa dievakuasi saat itu,” kata dia.

Ditemui terpisah, Kepala Desa Mekarti Jaya (3B) Kecamatan Tebing Tinggi, Jhon Hengki melalui Kepala Urusan (Kaur) Pembangunan, Zulpan Aliansyah mengatakan, jembatan yang sudah nyaris ambruk tersebut merupakan akses vital di desanya.

Jembatan itu sambung dia, tidak hanya menjadi akses warga desa dari kawasan wilayah Jalur II ke Jalur III atau dari arah sebaliknya, namun juga akses anak-anak tingkat sekoah dasar menuju/pulang sekolah, karena posisi gedung SD di desa ini berada di kawasa Jalur III.

Baca Juga :  Gabungan Satreskrim Polres Empat Lawang Gerbek Judi Sabung Ayam di Tebing Tinggi

“Ada sekolah di sana dan ada sekitar 64 kepala keluarga yang bermukim di Jalur III. Jika jembatan itu ambruk, bakal menyusahkan warga di sana,” bebernya. (*)

    Komentar