SUARAPUBLIK.ID, MUSI BANYUASIN – Ruas jalan lintas tengah (Jalinteng) Ruas Betung – Sekayu – Mangun Jaya Kabupaten Musi Banyuasin, kembali viral akibat masih banyaknya kerusakan jalan Kesal dengan kondisi jalan tersebut, warga kembali menanam pohon pisang di titik lubang kerusakan jalan dan ditambah lubang tertutup oleh genangan air.
Bentuk protes warga dengan menanam pohon pisang terjadi di Dusun 1, Desa Epil, Kecamatan Lais kabupaten Musi Bamyuasin provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), Jum’at (15/7/2022).
Aksi protes dilakukan warga sepontan mulai tadi pagi, pukul 08.00 WIB. Warga melakukan aksi penanaman pohon pisang di titik lubang jalan yang mengangga.
Warga juga melintangkan mobil ambulan depan jalan berlubang genangan air, ini bernada kecewa kondisi jalan rusak belum tuntas diperbaiki didesa epil.
Padahal kondisi jalan sudah ada yang diskerap dilubangi namun belum dilakukan penabalan. Akibat kondisi jalan seperti itu kerapa kali memicu terjadinya kecelakaan.
Menanggapi aksi protes yang dilakukan oleh warga, wakil rakyat dari DPRD Kabupaten Muba Damsi angkat bicara. Menurutnya apa yang dilakukan oleh masyarakat suatu kesalahan terhadap kondisi jalan yang tak kunjung selesai diperbaiki.
“Memang dengan Kerja Perusahaan Kontraktor yang menangani ruas jalan Betung-Sekayu Mangun Jaya, Sebagai masyarakat, pengguna jalan cukup kecewa, hal itu dikarenakan lambanya progres penanganan dilapangan oleh pihak kontraktor,” ungkap Damsi, saat dihubungi awak media.
Dikatakan anggota Komisi III DPRD Muba Ini, fakta dilapangan masih bayak sekali terlihat titik titik kerusakan jalan yang belum ditangani. Sudah dilakukan peching, namun pihak kontraktor sangat lamaban untuk melakukan penangan ini sangat berbahaya sekali jika pengguna jalan melitas jalan tersebut terlebih dalam kondisi hujan.
“Kita lihat saja, dibeberapa titik masih terdapat jalan yang belum ditangani, lubang jalan yang di peching hampir dua bulan belum ditutupi seperti dala kota kelurahan Balai Agung depan polsek kota hujan becek, kering berdebu yang tak ada tanda untuk di lapis hotmix. Seprtinya pekerjaan kontraktor tidak ada tak ada plening yang terencana jika melihat penanganan dengan kondisi yang ada,” tegasnya.
Lanjutnya, politisi dari partai PPP ini, dengan banyaknya keluhan dari masyarakat maupun pengguna jalan pihaknya akan melakukan kordinasi ke Balai Besar dalam waktu dekat. Hal ini penting dilakukan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan.
“Mengingat pihak kontraktor jalan negara adalah kewenangan pusat, tentu komisi III DPRD Muba hanya dapat melakukan kordinasi ke Balai Besar untuk konsultasi terkait dengan kondisi pelaksanaan ruas jalan lintas tengah yang masuk di wilayah Kabupaten Muba yang menjadi kewenangan pemerintah pusat melalui dalam hal ini Balai Besar Jalan Negara,” imbuhnya. (ANA)
Komentar