SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Wakil Gubernur Sumsel, Mawardi Yahya, membuka rapat koordinasi pengendalian Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) bersama Jajaran Pemerintah Kabupaten Ogan llir, Jum’at (6/8/2021).
Mawardi mengatakan Kabupaten Ogan llir sedikit memiliki lahan gambutz tetapi kebakaran sering terjadi Karhutla di wilayah tersebut. Karena itu, Ogan Ilir mendapatkan perhatian khusus untuk penanggulangan Karhutla saat ini.
Seperti diketahui, dampak yang disebabkan Karhutla begitu besar, meliputi rusak ataupun memusnahnya keanekaragaman hayati, menurunkan produktivitas pangan, merugikan ekonomi, serta menimbulkan gangguan kesehatan, yaitu iritasi mata, gangguan pernafasan dan faktor-faktor Iainnya.
“Ada 17 ribu hektar lebih lahan yang terbakar. Berdasarkan data yang ada, lahan gambut itu terbakarnya tidak seberapa, tapi Karhutla banyak yang disebabkan oleh manusia atau dibakar dengan sengaja,” tegas Mawardi.
Untuk itu, kata Mawardi, diperlukan Satgas sampai ke tingkat desa-desa guna mencegah titik api dari awal. Sehingga, dapat mencegah meluasnya kebakaran hutan dan lahan di desa tersebut.
Mawardi langsung mengintruksikan Pemerintah Kabupaten Ogan Ilir untuk segera membentuk Satgas Karhutla di desa-desa yang sering terjadi Kebakaran di Kabupaten Ogan Ilir.
“Satgas Desa nantinya dapat bekerjasama dengan manggala agni untuk mencegah terjadinya kebakaran. Saya juga minta untuk Satgas tersebut melakukan pemantauan 1×24 jam agar dapat mencegah terjadinya Karhutla. Ini adalah tugas kita bersama dalam menjalankannya,” papar Mawardi.
Sementara itu, Sekertaris Daerah Kabupaten Ogan Ilir Muhsin Abdullah mengatakan, sesuai arahan dari Wakil Gubernur Sumsel, Pemerintah Kabupaten segera membentuk tim satgas di tiap-tiap desa.
“Tugas satgas ini nantinya 24 jam untuk memantau desa-desa yang mereka jaga, siapa tau ada ulah manusia yang sengaja membakar lahan. Sehingga, diharapkan dengan adanya satgas ini tidak ada lagi terjadi kebakaran,” terangnya. (ANA)
Komentar