SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Perkembangan harga berbagai Komoditas melalui Survei Harga Konsumen pada November 2021, secara umum Provinsi Sumsel mengalami inflasi sebesar 0,54 persen. Hal ini disampaikan kepala Badan Pusat Statistik Sumsel, Zulkipli, Senin (6/12/2021).
Kata dia, terjadinya Inflasi di Bulan November terjadi karena adanya kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) yaitu 106,13 dibandingkan periode sebelumnya pada bulan Oktober sebesar 1,40 persen.
“Artinya Inflasi November menurun jika dibandingkan Oktober,” kata Zulkipli.
Kelompok pengeluaran yang dominan menyumbangkan Inflasi signifikan pada November 2021 yakni kelompok makanan, minuman dan tembakau. “Ada pula dari kelompok transportasi, dan kelompok perawatan pribadi serta jasa lainnya,” jelasnya.
Diuraikanya, kelompok pengeluaran makanan mengalami inflasi sebesar 1,22 persen dan menyumbang inflasi umum sebesar 0,36 persen.
“Komoditas yang dominan menyebabkan inflasi pada kelompok ini salah satunya adalah pada Cabai Merah yang harganya naik rata rata sebesae 48,51 persen, atau meyumbang inflasi sebesar 0,29 persen. Sedangkan komoditas yang mengalami penurunan harga signifikan pada kelompok ini salah satunya penurunan harga Tomat yang turun 9,88 persen atau – 0,03 persen andilnya bagi inflasi,” katanya.
Lalu jika dibandingkan yoy (year on year) nya, Inflasi tahunan (Dari November 2021 ke November 2020) sebesar 1,98 persen, jika dibandingkan dengan periode yang sama, angka tersebut lebih tinggi fari tahun 2020 sebesar 1,31 persen. “namun angka ini ternyat lebih rendah dari tahun 2019 sebesar 2,59 persen,” ucapnya.
Perkembangan inflasi pada 24 kota Inflasi di pulai Sumatera, pada bulan November 2021 semua kota mengalami Inflasi, tertinggi terjadi di Kota Banda Aceh sebesar 0,87 persen, terendah terjadi di kota Lubuk Linggau sebesar 0,29 persen. (ANA)
Komentar