Hati-hati Lembaga Keuangan bisa Anjlok !

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Dugaan adanya mantan karyawati asuransi BRI Life KCP Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang menyelundupkan uang asuransi milik nasabah sebesar Rp1.2 miliar, bakal membuat kepercayaan nasabah luntur. Sehingga bisa jadi pada akhirnya lembaga keuangan akan anjlok.

Demikian dikatakan Pengamat Ekonomi Sumsel, Amidi. Menurutnya, dengan adanya kasus di atas bisa membuat kepercayaan nasabah terhadap asuransi mulai pudar. Karena saat ini asuransi yang tergolong kuat pun, jika dipengaruhi dengan kasus penipuan dan penyalahgunaan uang nasabah, akan pudar.

“Kemudian asuransi ini erat kaitannya dengan perbankan. Kita tahu bahwa produk asuransi merupakan pengembangan produk perbankan. Seperti bank A punya asuransi dan bank B punya asuransi dan seterusnya,” katanya saat dikonfirmasi, Sabtu (7/8/2021).

Kembali ditambahkan Amidi, untuk itu tinggal nasabah sendiri yang harus rasional. Kalau tidak mau tertipu atau uangnya tidak kembali, maka harus berhati hati atau jangan menjadi nasabahnya.

Bahkan dirinya menilai, ke depannya dunia keuangan ini akan anjlok kalau salah dalam mengelola manajemen. Karena masyarakat atau nasabah akan beralih kepada saham, emas, tanah, dan investasi lainnya.

“Nasabah akan was-was dengan uangnya yang diinvestasikan pada asuransi, dan juga termasuk bank. Alasannya asuransi bermasalah juga merupakan milik bank, atau dengan kata lain bank punya asuransi. Kalau asuransinya bermasalah, maka bank tersebut juga akan diragukan. Kuncinya kepercayaan,” tegasnya.

Dirinya menyarankan, kalau masyarakat masih ingin masuk asuransi, agar terlebih dahulu selalu memperhatikan kesehatan asuransinya. Termasuk juga kalau mau memilih bank.

Sedangkan untuk asuransi yang masih hidup dan dipercaya hingga saat ini, harus dapat meyakinkan nasabah bahwa mereka sehat dan tangguh.

“Masih ada asuransi yang bagus dan dipercaya, tapi bila salah dalam manajemen dan tidak memberi kepastian. Maka nasabah akan was-was dan akan menarik dananya. Contoh saya sampai saat ini tidak bisa menarik dana asuransi anak 3 orang. Padahal sudah tamat kuliah semua,” terangnya.

Diberitakan sebelumnya, mantan karyawati asuransi BRI Life di KCP Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang, diduga selundupkan uang milik nasabah senilai Rp1,2 miliar.

Mantan karyawati asuransi BRI tersebut bernama Nurrahmah Fitri alias Fitri, warga kompleks II Kelurahan 32 Ilir, Kecamatan Ilir Barat II Palembang. Pelaku tinggal di Empat Lawang dia tinggal di Perumnas Ajib Desa Mekar Jaya (3A), Kecamatan Tebing Tinggi.

Dari aksi yang dilakukan Fitri ini, setidaknya ada 76 orang yang menjadi korban penipuan. Diduga, masih ada ratusan korban lain yang juga menjadi korban penipuan.

Salah satu korban, Sahlan mengaku, transaksi pembayaran asuransi BRI Life dilakukan di kantor BRI dengan memotong langsung rekening tabungan.

”Karena uang kami langsung dipotong pegawai BRI Life itu dari rekening untuk biaya administrasi dan biaya asuransi BRI Life. Jadi bukan saya yang langsung membayar ke pegawai BRI Life, tapi langsung dipotong dari rekening,” ungkapnya.

Dengan demikian, Sahlan berharap kepada pihak pihak yang terkait terutama Bank BRI. Karena menurut dia, ia mengenal pegawai BRI Life itu di Bank BRI sewaktu melakukan kredit uang.

”Kami mohon BRI bertanggungjawab atas nasabah. Kami sebagai nasabah dirugikan, saya ikut dua ansuransi dananya sebesar Rp20 juta,” ungkapnya.

Selain Sahlan, korban lainnya yaitu Ernawati (52). Dia juga mengalami nasib serupa. Uangnya sebanyak Rp35 juta raib tertipu oleh eks pegawai asuransi BRI Life. (Nat)

    Komentar