Harga Kelapa di Pasar Tradisional Empat Lawang Naik

SUARAPUBLIK.ID, EMPAT LAWANG – Untuk mendapatkan kuah santan sayur yang lezat, Ibu-ibu di Kabupaten Empat Lawang mau tidak mau harus memeras kantong keuangan rumah tangganya dahulu, sebelum dapat memeras kelapa sayur. Pasalnya, harga kelapa parut di pasar-pasar dalam Kabupaten Empat Lawang, sudah cukup mahal.

Bayangkan, harga buah kelapa, saat ini sudah mencapai Rp10 ribu perbutir. Sementara harga kelapa parut, saat ini sudah Rp20 ribu hingga mencapai Rp25 ribu per kilogramnya (Kg).

Informasi yang berhasil dihimpun, tingginya harga kelapa sayur di Kabupaten Empat Lawang, lantaran di wilayah kabupaten ini, tidak ada perkebunan kelapa. Petani hanya menanam pohon kelapa hanya sebagai tanaman selang saja. Sementara, pohon kelapa di kabupaten ini, sudah banyak ditebang dengan alasan macam-macam.

Baca Juga :  Bantu Masyarakat dengan Ikhlas, Mobil SPKT Antar Jenazah

Sementara para pedagang di kabupaten ini, mendatangkan buah Kelapa dari Padang Provinsi Sumatera Barat (Sumbar), untuk menjaga permintaan atau kebutuhan buah Kelapa di wilayah ini. Tentu saja, jauhnya tempat pemasok buah Kelapa dan tingginya permintaan akan buah Kelapa, membuat harga buah Kelapa kian melambung.

Dikatakannya, saat ini untuk mendapatkan buah kelapa, para pedangang harus memesan terlebih dahulu ke tengkulak yang ada di Provinsi Sumbar. Tentu saja permasalahan lain juga muncul. Para tengkulak tidak mau mengirimkan buah Kelapa, jika pemesanan hanya sedikit.

Baca Juga :  Launching Tagline Kota Tebing Tinggi, Kota Lintas Camat Adakan Lomba Mewarnai

“Padahal pedagang kecil seperti kita, tidak cukup modal untuk membeli buah kelapa dengan skala besar,” ujarnya.

Lanjutnya, sangat wajar jika para tengkulak tidak melayani pemesanan dengan skala kecil. Karena pengiriman buah Kelapa juga cukup mahal, mengingat jauhnya tempat untuk melakukan pengiriman buah Kelapa.

“Saya sudah keliling kemana-mana dalam wilayah kabupaten kita, mencari biji Kelapa ini, tetap tidak ada. Mau tidak mau harus ke luar provinsi,” katanya.

Terpisah, Desy (32) salahseorang Ibu rumah tangga (IRT), mengeluhkan mulai tingginya harga kebutuhan dapur, di Kabupaten Empat Lawang. Dia berharap ada upaya nyata dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Empat Lawang, menghadapi lonjakan harga yang kian tidak terkendali akhir-akhir ini.

Baca Juga :  Kejari Empat Lawang Gelar Donor Darah Peringati HBA

“Saya tidak bisa membayangkan. Bagaimana nantinya, bisa-bisa bukan selangit lagi harganya, namun sudah tujuh langit,” cetusnya. (Alf)

    Komentar