SUARAPUBLIK.ID, JAKARTA – Beberapa pengamat komoditas melihat harga emas internasional hingga emas Antam masih akan melambung akibat perang Rusia-Ukraina.
Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi memproyeksikan harga emas spot selama Maret ini bisa mencapai US$2.150 per troy ons, naik dari posisinya di US$1.988 per troy ons per Senin (7/3) siang.
Sedangkan untuk harga emas Antam, ia memproyeksikan masih akan terus melambung dari posisi saat ini di Rp1,01 juta per gram menuju level Rp1,15 juta per gram dalam sebulan ini.
Menurut Ibrahim, lonjakan harga emas ditopang oleh meroketnya harga minyak mentah dunia. Kekhawatiran pasar diperburuk oleh pernyataan Pemerintah AS, yang berencana menerapkan larangan impor minyak dari Rusia.
“Logam mulia dijadikan safe haven karena lonjakan harga ini tidak wajar bahwa jam 4 pagi ini harga minyak tembus level US$130 per barel dari US$115 per barel,” jelasnya kepada CNNIndonesia.com, Senin (7/3).
Sepaham, Analis DCFX Futures Lukman Leong juga memproyeksikan harga emas internasional bakal menembus level US$2.100 per troy ons dalam Maret ini.
Ia mengatakan bahwa pelaku pasar ramai-ramai mengamankan dana mereka ke safe haven karena khawatir sanksi dari blok barat akan menekan komoditas energi. Pasalnya, Rusia merupakan produsen besar minyak mentah dunia.
Tak hanya emas saja, ia menyebut aset logam lainnya, seperti perak dan platinum juga naik harga karena alasan sama.
Untuk emas Antam, ia memproyeksikan naik setidaknya 5 persen dari harga hari ini selama Maret atau sekitar di atas Rp1 juta per gram.
“Dengan situasi sekarang sangat wajar kalau emas bisa mencetak rekor tertinggi sekitar US$2.100 per troy ons dalam sebulan,” tandas dia.
Komentar