Hanya Setengah Jam, 16 Ton Minyak Goreng Curah Ludes

SUARAPUBLIK.ID, OKI – Hanya dalam waktu 30 menit atau setengah jam saja, 16 ton minyak goreng curah yang tiba di agen ludes diserbu para pedagang dan para pelaku Industri Kecil Menengah (IKM). Mereka sudah antre di salah satu agen di Kecamatan Kayu Agung Kabupaten Ogan Komering Ilir, Rabu (30/3/2022).

Menurut Kepala Dinas Perdagangan OKI Drs H. Alamsyah, M.Si, melalui Sekretaris Dinas Legianto ME, untuk menghindari kerumunan para pedagang dan pelaku IKM, distribusi minyak goreng curah dilakukan di tiga kecamatan berbeda.

“Hari ini minyak goreng curah masuk ke agen yang ada di Kecamatan Kayu Agung, Pedamaran dan Lempuing. Pembelinya kebanyakan dari pedagang pasar dan pelaku IKM di sekitar pasar, biar tidak terjadi kerumunan didistribusikan di Kecamatan Kayu Agung sebanyak 4 tangki dan di Pedamaran serta Tugumulyo sebanyak 2 tangki,” katanya.

Baca Juga :  33 Ton Minyak Goreng Curah Tiba di Kecamatan Kayu Agung

Sebanyak 33 ton lebih minyak goreng curah tiba di agen yang ada di Kecamatan Kayu Agung, Ogan Komering Ilir pada Rabu (30/3) sore. Pasokan minyak goreng dikirim melalui empat mobil tangki milik PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (Persero) dengan tonase kurang lebih 8,4 ton per tangki. Selain itu, pendistribusian juga dilakukan distributor PT PPI ke agen yang ada di Pedamaran dan Tugumulyo.

“Selain itu para agen harus mengisi pakta integritas, kalau mereka harus menjual sesuai HET, jadi kalau belinya disini Rp14.000 per liter, atau Rp15.500 rupiah perkilo,” ungkap Legianto.

Baca Juga :  OKI Siaga Karhutlah

Sementara, dengan masuknya minyak goreng curah ini, para pedagang dan pelaku usaha industri kecil menengah (IKM) mengaku sangat terbantu.

“Minyak goreng curah itu di pasaran sekarang sudah jarang ada, kalaupun ada baru sebentar saja sudah habis dibeli orang, harganya pun juga mahal,” keluh Santi, salah satu pelaku IKM yang ikut mengantri sejak sore.

Menurutnya, minyak goreng curah sulit dicari, sementara harga minyak goreng kemasan tidak terjangkau.

“Kalau tidak pakai minyak curah itu ya tidak cocok sama hasil olahan yang kami produksi. Sedangkan harga minyak di pasaran kan harganya tinggi, makanya ini mumpung ada minyak masuk ya ke sini meski antre sampai malam,” katanya.

Baca Juga :  Sistem Merit, Menempatkan ASN Sesuai dengan Potensi dan Keahlian

Diketahui, beberapa waktu terakhir minyak goreng curah seperti menghilang dari pasaran di OKI. Ketika ada, harganya akan melebihi ketetapan harga tertinggi (HET) yakni Rp20.000 per kilogram. (Dhi)

    Komentar