Hadapi La Nina, BBWSS VIII Siapkan Personel dan Alat Pompa Penyedot Air

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Balai Besar Wilayah Sungai Sumatra VIII menggelar apel siap siaga bencana. Apel itu sebagai upaya persiapan personil dan peralatan saat menghadapi La Nina.

La Nina merupakan fenomena yang berkebalikan dengan El Nino. Diketahui, El Nino merupakan fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya. Sementara La Nina, merupakan fenomena SML di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya.

Pendinginan SML ini mengurangi potensi pertumbuhan awan di Samudera Pasifik tengah dan meningkatkan curah hujan di wilayah Indonesia secara umum. La Nina juga berpotensi menimbulkan bencana hidrometeorologi, seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, dan sebagainya.

“Kita menggelar apel kesiapsiagaan bencana ini untuk menghadapi La Nina. Apalagi saat ini curah hujan di wilayah Sumsel sangat tinggi, terutama di Palembang. Baru-baru ini saja terjadi banjir dan genangan air di sejumlah titik di Palembang, kita harus kerja cepat untuk menangani masalah ini,” ucap Kepala BBWS Sumatera VIII, Maryadi Utama, usai apel siaga di halaman kantornya, Kamis (4/11/2021).

Baca Juga :  Pelabuhan Tanjung Carat Tarik Perhatian Perusahan Besar China Shanxi

Bersama pihak lainya dalam mengatasi bencana ini, diantaranya pihaknya sudah memastikan personil dan peralatan untuk membantu penanganan bencana.

“Selain menggandeng berbagai instansi seperti Basarnas, BPBD Provinsi dan Kabupaten kota, serta PU Pera, kita juga bekerjasama dengan Komunitas Peduli Sungai. Jadi kita semakin cepat dalam mendapatkan informasi terkait bencana dan masalahnya,” ujarnya.

Sedangkan saat ini pihaknya juga terus memfungsikan kolam retensi dan pompa-pompa penyedot air yang sudah ditempatkan di sejumlah lokasi rawan banjir. Hanya saja, masalah yang kerap ia temui adalah di anak-anak sungai yang lambat mengalir ke kolam retensi ataupun sungai besar. Hal inilah yang terkadang membuat genangan air sulit surut.

Baca Juga :  Pemerintah Tetapkan Satu Harga Minyak Goreng Rp14 Ribu per Liter

“Alhamdulillah kalau banjir di Palembang sudah surut. Ada beberapa yang telah kita inventarisir untuk cegah genangan lebih lama. Melalui operasi dan pemeliharaan kita juga selalu melakukan sedimentasi sungai. Kita juga sedang mengupayakan melakukan study untuk penarikan air dari anak sungai agar masuk ke kolam retensi,” jelasnya.

Dalam apel siaga tersebut, pihaknya sudah menurunkan 700 orang personil yang disebar di 17 kabupaten dan kota di Sumsel. “Kita juga sudah bentuk posko dan sudah mengirimkan peralatan untuk antisipasi bencana di tiap daerah,” katanya.

Baca Juga :  Stok Vaksin untuk Anak di Sumsel Kembali Bertambah

Kepala Basarnas Palembang, Hery Marantika mengatakan, saat ini sedang terjadi perubahan cuaca di Sumsel dan sangat berpotensi terjadinya banjir. Pihaknya pun sudah menyiagakan 70 personil di Palembang, dan juga ada sejumah personil yang ditempatkan di 17 Kabupaten dan kota di Sumsel.

“Kita berharap adanya peran serta masyarakat di Sumsel untuk cegah dini dan tangguh hadapi bencana. Saat air sungai pasang, jangan main di pinggir sungai, harus edukasi diri agar bisa lebih waspada dalam mengantisipasi bencana,” jelasnya.

Ia memastikan, pihaknya selalu standby apabila terjadi bencana, agar meminimalisir adanya korban jiwa dan membantu upaya evakuasi. “Kita siapkan puluhan perahu karet untuk evakuasi di Sumsel. Kita juga selalu berkoordinasi dengan pihak dan instansi lain saat bencana terjadi,” jelasnya. (ANA)

    Komentar