Gubernur Sebut Pertumbuhan Ekonomi Sumsel Stabil di Angka 5 Persen

SURAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Dalam paripurna yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Provinsi Sumatera Selatan, Andie Dinialdie tersebut, Gubernur Herman Deru memaparkan sejumlah capaian pembangunan yang diraih oleh Pemerintah Provinsi Sumsel.

Bahkan dalam kurun waktu dua dekade terakhir, Provinsi Sumsel mampu menunjukkan kinerja yang positif di berbagai sektor. Hal itu dapat dilihat dari berbagai indikator makro pembangunan yang memperlihatkan tren yang kian membaik.

“Setelah melewati ujian besar berupa pandemi Covid-19, Sumatera Selatan kembali mampu menggeliat, di mana rata-rata pertumbuhan ekonomi Sumatera Selatan dapat bergerak stabil di kisaran 5 persen per tahun,” ucap Gubernur Herman Deru pada sambutan di hadapan anggota DPRD Sumsel, tamu dan undangan yang hadir.

Dijelaskan Herman Deru pada tahun 2024, pertumbuhan ekonomi Sumsel mencapai 5,03 persen dan menjadi yang tertinggi se-Sumatera. Pertumbuhan ini terus berlanjut pada Triwulan I tahun 2025 yang tumbuh sebesar 5,22 persen.

Kondisi tersebut lanjut dia, secara tidak langsung turut memicu turunnya persentase kemiskinan di Sumsel, hingga mencapai angka 10,51 persen pada tahun 2024, meskipun masih di atas capaian nasional sebesar 8,57 persen.

Baca Juga :  Pembangunan Coal Unloading Terminal Keramasan Ditargetkan Rampung Akhir Tahun 2026

“Namun, jika dilihat dari kemiskinan ekstrem, pada tahun 2024, Sumatera Selatan berhasil menurunkan kemiskinan ekstrem menjadi 0,59 persen dan lebih baik dari nasional yang sebesar 0,83 persen,” terangnya.

Dikatakan Herman Deru di tengah berkembangnya subsektor ekonomi kreatif dan bergesernya sektor pertanian ke sektor industri, Sumatera Selatan mampu menekan Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) yang pada tahun 2024 berada di angka 3,86 persen, di mana angka ini lebih baik dibandingkan nasional yang sebesar 4,91 persen.

“Di sisi lain, Indeks pembangunan manusia tetap menjadi prioritas Provinsi Sumatera Selatan. Indikasinya terlihat dari semakin membaiknya skor Indeks Pembangunan Manusia (IPM), di mana pada tahun 2024 sudah mencapai 73,84 dan merupakan tahun ketujuh status IPM kategori tinggi, meskipun angkanya masih berada di bawah nasional,” ucapnya.

Baca Juga :  Pedagang Hewan Kurban Dilarang Berjualan di Pinggir Jalan

Dibidang kesehatan di Sumsel, terus dioptimalkan berbagai upaya untuk menurunkan prevalensi stunting. Pada tahun 2024, prevalensi stunting di Sumatera Selatan berhasil turun menjadi 15,9 persen dan menjadi penurunan terbesar ketiga se-Indonesia.

“Ketimpangan pendapatan yang ditunjukkan melalui Gini Ratio juga menunjukkan capaian yang semakin membaik. Pada tahun 2024, Gini Ratio Sumatera Selatan menurun menjadi 0,331 poin dan lebih baik dari nasional yang sebesar 0,381 poin,” ujarnya.

Di sisi lain, Herman Deru juga memaparkan pelayanan publik yang baik dan transparan, menguatnya budaya kerja untuk mencegah kolusi, korupsi, dan nepotisme, diiringi dengan pelayanan berbasis elektronik (digitalisasi) yang diharapkan mampu melahirkan perencanaan, penganggaran, serta kebijakan yang benar-benar berpihak kepada masyarakat.

“Selain tata kelola pemerintahan yang baik, kita juga harus melakukan terobosan (inovasi) sebagai katalis untuk mempercepat pencapaian tujuan pembangunan. Inovasi juga akan meningkatkan produktivitas dan memperkuat daya saing di segala bidang,” terangnya.

Baca Juga :  Hingga Bulan Mei 2025 Kunjungan Wisatawan Sumsel Capai 5 Juta Orang

Lebih lanjut Gubernur Herman Deru memaparkan 12 program strategis dan prioritas yang tengah dijalankan Pemerintah Provinsi Sumsel meliputi: (1). Mewujudkan New Palembang Port Tanjung Carat, (2). Melanjutkan Program Berkat (Berobat Gratis Ber-KTP), (3). Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP), (4). Pendidikan yang Berkeadilan, (5). Infrastruktur Tuntas Merata, (6). Sumsel Interkoneksi, (7). 100.000 Sultan Muda Sumsel, (8). Sumsel Religius, Toleransi dan Berbudaya, (9). Sumsel Wonderful 2030, (10). Sumsel Berintegritas dan Melayani, (11). Program Kesejahteraan dan Kesehatan Perempuan dan Anak dan yang terakhir (12). Revitalisasi Pasar Tradisional.

“Ke 12 program ini akan tetap berkesinambungan dan mendapat dukungan dari berbagai sektor. Seiring dengan itu, peran dan partisipasi aktif semua lapisan masyarakat sesuai kapasitas dan kapabilitasnya juga menjadi faktor penting untuk mencapai kemajuan daerah ini,” jelasnya.

    Komentar