Fakta Baru Tentang Pria di Palembang Gagal Menikah karena Uang Kurang Rp700 Ribu

Peristiwa73 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Pernikahan antara DW dan AN gagal terlaksana satu hari sebelum hari H. Kandasnya pernikahan kedua pasangan itu, diduga dipicu oleh uang mahar dari calon pengantin pria AN, kurang Rp700 ribu.

Gagalnya pernikahan pasangan ini, sempat viral di media sosial (Mensos). Pemuda asal Palembang, Sumatera Selatan, harus menelan getirnya atas penolakan dari wanita pujaannya, tepat satu hari sebelum mereka disatukan dalam ikatan pernikahan. Resepsi pernikahan ini sebelumnya terjadwal pada 18 Desember 2022.

Informasi yang dihimpun, DW menolak untuk menikah dengan AN lantaran uang mahar kurang Rp700 ribu. Hal ini dibenarkan oleh kerabat korban, Herdiana. Dirinya ikut bersedih, karena kerabatnya gagal menikah.

Sedangkan uang jutaan rupiah juga sudah diberikan kepada pihak mempelai wanita. Tak hanya uang, undangan dan juga hantaran barang pun, sudah disiapkan oleh mempelai pria.

“Uang mahar sudah dikasih Rp35 juta, tapi kaget ternyata belum didaftarkan ke KUA karena kurang duit Rp5 juta untuk mengasih ke orangtua mempelai wanita,” ungkap Herdiana.

Tak hanya itu, pihak keluarga wanita juga meminta uang lagi dengan rincian Rp1,2 juta untuk mendaftar dan mengurus buku nikah di KUA, Rp1,5 juta untuk beli ayam kampung sepasang, dan Rp700 ribu untuk sewa antaran.

Pas H-1 pihak wanita minta uang yang kurang Rp6,7 juta, dikasihlah sama orangtua pengantin pria Rp6 juta. Sementara sisa Rp700 ribu akan diserahkan kemudian.

Namun, saat pamitan pulang, keluarga pria merasa sakit hati karena pihak keluarga wanita merasa tidak menerima dengan pemberian uang tersebut.

Mempelai wanita banting pintu sambil ngoceh karena uangnya kurang. Akhirnya pihak mempelai pria sepakat untuk membatalkan pernikahan karena merasa tidak dihargai dan diperas pihak wanita.

Menurut Herdiana, tak hanya sikap mempelai perempuan yang keterlaluan, namun saat berada di kediaman mempelai wanita juga tampak seperti tidak ada acara gelaran persiapan resepsi pernikahan.

“Wanita itu tidak sopan. Sedangkan yang datang kan orangtua semua. Taunya mau akad nikah, eh pas liat datang itu seperti acara kematian,” tuturnya.

Dirinya mengatakan, bahwa acara tersebut seperti acara kematian, karena tenda yang didirikan hanya dua unit dan tidak ada dekorasi untuk memeriahkan pernikahan tersebut.

Kabar terbaru, dari informasi yang didapat Herdiana, ada seseorang yang memberitahukan dengannya bahwa seminggu setelah uang yang dihantarkan untuk lamaran, justru digunakan untuk membeli kendaraan baru.

“Seminggu dari uang antar-antaran tetangganya bilang beli motor Yamaha Nmax baru,” terangnya. (ANA)

    Komentar