SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) telah memulai operasi pasar minyak goreng sebagai upaya mengendalikan harga komoditas pangan utama tersebut.
Bahkan, OP yang telah dilakukan pada Rabu (12/1/2022) di Pasar Alang Alang Lebar sebagai upaya memastikan kepada masyarakat bahwa pemerintah hadir dan memastikan kestabilan harga minyak goreng ini.
Namun meski sudah dilakukan OP, harga minyak goreng di Pasar Alang Alang Lebar Palembang masih bertahan Rp19.000 per liter.
Emmanuel (26 tahun) salah satu pedagang sembako di Pasar Alang Alang Lebar mengatakan, harga minyak goreng kemasan masih dijual Rp19.000 per liter.
“Dua hari lalu memang ada OP minyak goreng, tapi memang belum berdampak besar. Minyak goreng masih Rp19.000 per liter. Karena memang dari harga pasaran dan harga agen masih tinggi,” jelasnya, Jum’at (14/1/2022).
Ia mengatakan, dampak dari OP di pasar tersebut memang cukup terlihat. Yakni dari jumlah konsumen yang membeli minyak goreng di tempatnya yang tak sebanyak biasanya.
“Mungkin karena kemarin banyak masyarakat yang beli minyak goreng OP jadi hari ini sepi yang beli di toko kami,” jelasnya.
Diketahui Pemprov Sumsel bekerjasama dengan produsen minyak goreng yakni PT Indokarya Internusa menggelar OP minyak goreng di 18 pasar.
Dalam operasi pasar tahap II tersebut ada sebanyak 52.008 liter minyak goreng yang dibanderol Rp14.000 per liter. Kepala Dinas Perdagangan Sumsel Ahmad Rizali mengatakan operasi pasar tersebut digelar di 18 titik pasar.
“Penyaluran ini diamanatkan oleh Kementerian Perdagangan, dan tidak semua diikuti provinsi, hanya 18 provinsi termasuk Sumsel lantaran kita punya distributor minyak goreng harga murah yang memadai,” katanya.
Ia menjelaskan sebelumnya, operasi pasar serupa telah digelar pada akhir tahun 2021 dengan alokasi sebanyak 25.000 liter. (ANA)
Komentar