Driver Ojol Ini Tolak Off Bid, Rahmadi: Anak Istri Mau Makan Apa?

Kota Palembang41 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Terkait adanya informasi driver ojek online (ojol), baik untuk roda dua maupun roda empat, untuk mematikan aplikasi tidak mengambil penumpang atau off bid, pada hari ini, Sabtu (31/8/2024), tidak semuanya melakukan.

Ketika ditemui, salah satu driver ojol di kawasan Jakabaring, tepatnya di depan Opi Mall Palembang, Rahmadi (28), mengatakan dirinya tetap menghidupkan Aplikasi dan mengambil penumpang.

“Tetap ambil penumpang. Dari mana dapat uang untuk makan dan menafkahi anak dan istri jika tidak ambil orderan,” kata Rahmadi, yang tergabung dalam Droom Comunity Ojol Jakabaring.

Baca Juga :  Kolaborasi Strategis Pertamina dan Manggala Agni: Edukasi dan Pelatihan Karhutla di Desa Pulau Semambu

Terkait informasi adanya demo hari ini, Droom Comunity tetap menghormati.”Kami tetap menghormati itu. Namun untuk tidak menghidupkan aplikasi sepertinya tidak bisa. Saya ngojek cari uang untuk nafkahi anak dan istri,” tegas Rahmadi, yang sudah menjadi driver ojol sejak tahun 2017 itu.

Mengenai kabar soal off bid di dalam grup gojeknya, Rahmadi menyebut tidak ada informasi terkait semua driver ojol akan off bid. “Walaupun ada juga, kami tetap narik penumpang. Mau makan apa,” katanya lagi.

Rahmadi menjelaskan, kalau untuk menolak soal potongan, tentu pihaknya juga menolak terkait potongan itu apalagi sebesar Rp20 persen. “Potongan itu tidak sesuai dengan ongkos yang kami terima. Masa aplikasi lain berani lebih kecik lagi potongan, maaf tidak bisa saya sebutkan,” tegasnya.

Baca Juga :  Sampah Menumpuk di Depan Rumah Dinas Walikota usai Deklarasi Ratu Dewa-Prima Salam

Belum lagi sekarang, Rahmadi mengatakan, bonus-bunos yang diberikan tidak ada lagi. “Jadi kami hanya dapat uang dari ongkos penumpang saja. Dan bagaimana dengan driver ojol sering menarik menumpang pada malam hari, resikonya tinggi,” katanya lagi.

” BPJS memang ada itu di potong dari aplikasi kami, bayar sendiri. Dipotong dari gopay,” ungkapnya.

Ditambahkannya, jika memang ada demo di Palembang jelas pihaknya akan ikut demo. “Tetapi apakah uang sudah tercukupi belum untuk anak istri,” katanya.

Hal yang sama diungkap Alficky (22), warga Tegal Binangun. “Belum ada informasi di grup soal off bid. Kalau pun ada itu kan demo di pusat. Kami tetap mendukung. Tetapi untuk cari penumpang dan menarik penumpang tetap. Karena untuk makan dan mencukupi kebutuhan sehari-hari,” katanya.

Baca Juga :  Industri Kecil Menengah Mulai Miliki Sertifikasi SNI

Beda halnya jika Demo dilakukan di Palembang, sambungnya, pihaknta tentu akan ikut menyuarakan soal potongan tersebut terlalu besar hingga 20 persen. (ANA)

    Komentar