SUARAPUBLIK.ID, PALI – Dinas Kesehatan Provinsi Sumatera Selatan mengambil sampel Makan Bergizi Gratis (MBG) untuk menyelidiki penyebab ratusan siswa keracunan di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).
Kepala Bidang Kesehatan Masyarakat Dinkes Sumsel, Dedy Irawan mengatakan pihaknya telah mengambil 6-7 sampel dan telah dikirimkan ke laboratorium untuk mengetahui penyebab dugaan siswa yang keracunan makanan dari program MBG.
“Kami mengambil muntahan siswa, sampel makanan yang dimakan, sampel makanan yang disimpan di dapur, serta sampel air untuk memasak dan pengelolaan di dapur. Sampel ini sudah dikirimkan ke Bala Besar Laboratorium Kesehatan Masyarakat (BBLKM) Palembang. Untuk hasilnya itu baru keluar sekitar lima hari ke depan, namun kami minta untuk dipercepat,” kata Dedy, Rabu (7/5/2025).
Ia mengungkapkan dugaan sementara untuk penyebab keracunan itu berasal dari menu ikan tongkol suwir yang disajikan untuk para siswa.
“Berdasarkan keterangan dari beberapa siswa, rasa dari ikan tersebut rasanya aneh dan berbau,” ungkapnya.
Ia menuturkan berdasarkan informasi dari RSUD Talang Ubi PALI, jumlah siswa yang diduga keracunan makan dari program MBG itu menjadi 174 orang.
“Jumlah korban sebelumnya sebanyak 121 orang yakni dari tingkat pendidikan anak usia dini (PAUD) hingga sekolah menengah atas (SMA). Kita hari ini sudah berada di PALI, dari informasi di RSUD Talang Ubi jumlah siswa yang diduga keracunan bertambah menjadi 174 orang, jumlah itu bertambah 53 orang dari sebelumnya,” tuturnya pada, Selasa 6 Mei 2025.
Diketahui, usai menyantap MBG para siswa mengalami gejala mual, muntah, dan pusing kepala.
“Saat ini masih ada delapan orang dalam perawatan. Namun kondisinya sudah stabil, dan tinggal pemulihan saja. Sedangkan 166 siswa lainnya sudah diperbolehkan pulang. Beberapa siswa ada juga yang sudah masuk sekolah,” ucap dia.
Komentar