Dinas Perdagangan Ungkap Penyebab Ekspor Daging Sumsel Terhambat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) saat ini hanya bisa mengekspor hasil alamnya dari tumbuhan seperti Padi, Karet dan Sawit. Sedangkan untuk hasil lainya Sumsel belum mampu melakukan Ekspor ke luar negara.

Kepala Dinas Perdagangan Sumsel Ahmad Rizali mengatakan, untuk eskpor hasil lainnya, seperti hewan perternakan, Sumsel belum bisa melakukan ekspor ke mancanegara karena keterbatasan alat dan pelabuhan.

“Untuk saat ini ekspor hewan seperti contoh daging sapi beku, dan wallet kita di Sumsel belum ada, karena keterbatasan alat untuk mengelolanya,” kata Rizali saat di hubungi, Jumat (10/9/2021).

Baca Juga :  Kuota Minyak Murah Rp14 Ribu per Liter Ditambah 3 Ton

Menurutnya, untuk ekspor Sumsel masih mengandalkan tumbuhan. Keterbatasan alat menjadi faktor utama minimnya ekspor untuk kategori hewan perternakan, yang hanya bisa mengeskpor sebatas dalam negeri saja.

“Misalnya Sarang burung walet, Sumsel belum mempunyai alat prosessing pembersihnya, jadi sekarang hanya bisa mengirimkan ke daerah Lampung dan Tanjung Priuk,” ungkapnya.

Pelabuhan Boom Baru yang saat ini menjadi tempat Pelabuhan Utama Ekspor dari Sumsel, hanya bisa menampung dan mengangkat barang sebanyak 2000 ton untuk sekali pengiriman. Sedangkan untuk minimalnya sekali pengiriman 6000 ton.

Baca Juga :  Viral, Ibu Melahirkan Ditandu karena Jalan Rusak

“Hal itu yang sebabkan nilai ekspor kita belum stabil dibandingkan daerah lainnya,” tambahnya.

Rizali berharap agar ada pengusaha peternak yang ada di Sumsel dapat memenuhi dan berani untuk mempersiapkan alat penyedia peternakan agar memudahkan untuk mengekspor hewan peternakan yang berasal dari Sumsel.

“Diharapkan agar pengusaha peternakan di Sumsel dapat memenuhi dan bersedia membantu pemerintah daerah berupaya untuk nilai ekspor kita terpenuhi,” jelasnya. (ANA)

    Komentar