SUARAPUBLIK.ID, EMPAT LAWANG – Tradisi Sedekah Dusun sepertinya masih terpelihara di Desa Batu Pance. Terletak di salah satu Pintu Air Persawahan Desa Batu Pance.
Sedekah Dusun dipimpin oleh Agung Saputra, kades Batu Pance Agung. Ia melakukan penyembelihan kambing berwarna hitam dalam rangka Sedekah Dusun yang diberi nama Sedekah Palak Ayek Sereng.
Ini sebagai wujud persembahan permintaan, tujuanya agar hasil pertanian mendatang, khususnya tanaman padi di desa ini akannmelimpah ruah, sehingga dapat memakmuran ekonomi masyarakat.
Sebab, setahun terakhir hasil panen sawah Desa Batu Pance, nyaris gagal dan tidak sesuai harapan.
“Sedekah dilakukan setelah 3 tahun sebelumnya tidak dilaksanakan. Seharusnya dilakukan setahun sekali,” ujar Yuni Anggraini, isteri kades Batu Pance.
Noperman Subhi Camat Tebing Tinggi menghargai adanya kearifan lokal yang masih terpelihara hingga sekarang.
“Prosesi tersebut sebagai doa agar tanaman mereka subur dan melimpah sehingga masyarakat menjadi makmur,” ujar Noperman, yang sebelumnya pernah jadi Lurah Tanjung Kupang.
Di sisi lain, staf kecamatan Tebing Tinggi Syarifudin SE berharap, tradisi tersebut apabila dikelola dengan baik menjadi obyek wisata budaya, minimal untuk konsumsi masyarakat Empat Lawang dan sekitarnya.
Salah seorang warga Desa Batu Pance menyebut kalau kegiatan Sedekah Palak Sereng, sebagai bentuk doa dan kebersamaan masyarakat maupun pemerintah setempat. Bersama-sama bertekad untuk bekerja keras bercocok tanaman agar mendapatkan hasil sesuai dengan harapan. (*)
Komentar