Cuaca Ekstrem Diprediksi hingga Januari 2022, Pemkot Minta BMKG Update Data

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Wakil Walikota Palembang, Fitriani Agustinda, menggelar rapat bersama Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Stasiun Klimatologi (BMKG) Sumatera Selatan (Sumsel), serta pihak dari Balai Sungai, Senin (27/12/2021).

Dalam rapat ini, Fitrianti mengungkapkan keinginan Pemerintah kota Palembang, yang mengharapkan agar informasi terkait kondisi cuaca, dapat lebih update untuk disebarluaskan kepada masyarakat.

“Seperti yang kita ketahui, pada 25 Desember, musibah banjir yang dialami warga memang diakibatkan karena cuaca yang cukup ekstrem, hujan deras, serta Sungai Musi yang memang sedang pasang,” kata Fitrianti, usai rapat bersama BMKG di Ruang Kerja Bappeda Palembang.

Dirinya berharap, dengan kehadiran BMKG merupakan suatu hal yang sangat penting untuk menginformasikan terkait prediksi-prediksi cuaca. Apalagi, ada cuaca ekstrem yang menyebabkan beberapa titik genangan air di Palembang.

Baca Juga :  Tempat Penemuan Makam Kuno di 16 Ilir Lokasi Penting Kesultanan Palembang

“Jadi nantinya kawan-kawan dari Dinas PUPR, Perkimtan, dan sebagainya bisa mengantisipasi kondisi saat ini,” ujarnya.

Masih dikatakan Fitri, bahwa saat ini juga terdapat sekitar 200 titik sumbatan yang ada di Pelembang diakibatkan dari pendirian bangunan di atas saluran, serta adanya sungai yang mengecil.

“Ini juga penting sekali untuk kita petakan nanti terkait bagaimana penanganan banjir ke depan. Jangka pendek ataupun jangka panjang harus kita perhitungkan sama-sama,” terangnya.

Disampaikannya, bahwa pihak Pemerintah kota Palembang juga akan terus mengoptimalkan seluruh pompa-pompa yang ada, tidak terkecuali juga penyediaan pompa-pompa portable sekaligus menormalisasikan sungai-sungai yang ada di Palembang.

“Pastinya juga, tentu kita berharap partisipasi dari Camat dan Lurah untuk terus mensosialisasikan kepada masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan,” tegasnya.

Menurut Fitri, bahwa fungsi dari pompa-pompa yang tersedia saat ini telah bekerja maksimum. Namun kondisi cuaca serta pasangnya air Sungai Musi membuat air tidak dapat keluar.

Baca Juga :  Janji Walikota Palembang, Siap Tindaklanjuti Temuan BPK!

“Ini masalahnya bukan hanya curah hujan, tetapi Sungai Musi yang pasang membuat curah hujan yang turun tidak bisa keluar ke Sungai Musi,” paparnya.

Sementara itu, Kepala BMKG Sumsel, Wandayantolis, menjelaskan, bahwa hingga 2 Januari 2022 pihaknya memperkirakan adanya peluang curah hujan ekstrem diatas 50 mm per hari.

“Ini akan berdampak signifikan jika saat hujan ekstrem terjadinya pasang di laut. Sehingga menyebabkan tinggi muka sungai meningkat dan berdampak munculnya genangan,” jelasnya.

Dikatakan Dayan, bahwa kondisi curah hujan yang terjadi pada 25 Desember lalu, juga merupakan curah hujan tertinggi dalam 31 tahun terakhir.

“Jadi memang curah hujan 25 Desember kemarin memecahkan rekor baru hujan ekstrem yang pernah terjadi untuk seri bulan Desember,” ujarnya.

Baca Juga :  Palembang Diserang Banjir Lagi, Jalan Protokol Macet Parah

Ia juga menjelaskan, untuk series keseluruhan dari Januari hingga Desember 2021, pada 25 Desember merupakan series ranking ketiga tertinggi dari semua catatan hujan yang ada di Sumatera Selatan dalam 31 tahun terakhir.

Menurutnya, bahwa terdapat beberapa pemicu yang mengakibatkan tingginya curah hujan. Pertama yakni La Nina yang mendukung peningkatan curah hujan. Kemudian adanya belokan angin yang memicu penumpukan masa udara yang membentuk awan hujan, sehingga mengakibatkan potensi hujan yang tinggi.

“Sebagaimana rilis dari kolega kami di SMB II, hingga 2 Januari 2022 potensi tersebut masih cukup tinggi dan perubahan tetap terjadi. Sebagaimana disampaikan tadi, tanggal 30 Desember 2021 dan 1 Januari 2022 itu, peluang hujan ekstrem sangat tinggi,” jelasnya. (ANA)

    Komentar