SUARAPUBLIK.ID, JAKARTA – PT Bank CIMB Niaga Tbk (IDX: BNGA) mencatatkan awal tahun yang solid dengan membukukan laba sebelum pajak konsolidasi (unaudited) sebesar Rp2,2 triliun pada kuartal I 2025, tumbuh 3,2% secara tahunan (YoY). Pertumbuhan ini mencerminkan strategi yang konsisten dan manajemen risiko yang disiplin, ditunjukkan dengan perbaikan rasio Non-Performing Loan (NPL) menjadi 1,85% dari 2,14% pada periode yang sama tahun lalu.
Presiden Direktur CIMB Niaga, Lani Darmawan, menyampaikan optimisme atas kinerja awal tahun ini. “Kami senang menyambut 2025 dengan capaian positif yang memperkuat fondasi pertumbuhan berkelanjutan. Inovasi digital, strategi berfokus pada nasabah, serta komitmen terhadap keberlanjutan menjadi pilar utama kami.”
Transformasi digital CIMB Niaga terus menunjukkan hasil. Sebanyak 90% dari total transaksi nasabah dilakukan melalui layanan branchless seperti OCTO Mobile, OCTO Clicks, dan ATM. Volume transaksi finansial melalui kanal digital meningkat 35% dibandingkan tahun lalu.
Bank juga memperluas layanan dengan menghadirkan 52 kantor berkonsep Digital Branch dan Digital Hub, yang memungkinkan proses pembukaan rekening hingga penggantian kartu selesai dalam waktu 5 menit melalui Self-Service Banking.
Tak hanya itu, CIMB Niaga juga memperkenalkan fitur-fitur baru di OCTO Mobile seperti penukaran Poin Xtra untuk mileage Garuda dan KrisFlyer, pembayaran PBB/PDAM, pembukaan rekening Haji, hingga layanan investasi emas melalui kerja sama dengan Pegadaian.
Total kredit dan pembiayaan CIMB Niaga mencapai Rp230,1 triliun, naik 8,7% YoY, dengan pertumbuhan tertinggi pada kredit korporasi dan Kredit Pemilikan Mobil (KPM) yang melonjak 27,9%. Dana Pihak Ketiga juga tumbuh 2,5% menjadi Rp254,2 triliun, dengan rasio CASA yang sehat di angka 67,4%.
Unit Usaha Syariah CIMB Niaga (CIMB Niaga Syariah) mempertahankan posisinya sebagai UUS terbesar di Indonesia, dengan total pembiayaan Rp59,0 triliun dan DPK Rp50,2 triliun.
Sejalan dengan target Net Zero Emission (NZE) Indonesia, CIMB Niaga telah menyalurkan Rp56,6 triliun atau 25% dari total pembiayaan untuk mendukung ekonomi rendah karbon dan pencapaian SDGs. Bank ini juga menjadi salah satu dari tujuh bank nasional yang dipercaya OJK untuk memimpin transisi hijau.
Sebagai wujud apresiasi kepada pemegang saham, CIMB Niaga membagikan dividen tunai sebesar Rp3,9 triliun atau 60% dari laba bersih tahun buku 2024. Pembayaran dilakukan maksimal 30 hari setelah disahkannya keputusan dalam RUPS Tahunan pada 14 April 2025.
“Kepercayaan nasabah dan pemegang saham adalah kekuatan kami. Dengan strategi yang tepat dan semangat transformasi, kami optimistis dapat terus berkontribusi positif bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia,” tutup Lani.
Komentar