Cerita Iwan, Detik-detik Rumahnya Hancur Diterjang Banjir Bandang

SUARAPUBLIK.ID, OKU SELATAN – Banjir bandang yang menerjang Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Selatan, pada Rabu pagi (5/7/2023), mengakibatkan satu orang meninggal dunia. Tak hanya korban jiwa, satu unit rumah turut dilaporkan terbawa arus.

Bahkan, detik-detik dahsyatnya banjir bandang yang menghanyutkan satu unit rumah di Desa Ulak Pandan, Kecamatan Kisam Tinggi, Kabupaten OKU Selatan itu, viral di media sosial.

Iwan (33), penghuni rumah yang terbawa arus itu pun, merasa sangat bersyukur meski rumahnya hancur tak bersisa. Sebab, dirinya bersama keluarga yang berada di dalam rumah, masih sempat menyelamatkan diri.

Menurut Iwan, pada saat peristiwa tersebut terjadi, rumah yang ditempatinya dihantam pepohonan dan terseret banjir Bandang dari luapan Sungai Lipung. Banjir ini pun diakuinya terjadi disebabkan oleh intensitas hujan yang cukup tinggi sejak dini hari tadi.

“Tadi malam sekira pukul 02.00 WIB, memang intensitas hujan sudah tinggi. Hujan tidak kunjung berhenti membuat kami, penghuni rumah yang berada tepat di bibir sungai samping jembatan itu jadi was-was,” ungkapnya.

Menurut Iwan, pada malam hujan deras itu dirinya masih tidur, namun dibangunkan istrinya yang memberitahu bahwa air sungai sudah besar.

Melihat air terus membesar sudah masuk di bawah rumah panggung bertiang pemanen itu, Iwan meminta anggota keluarganya terdiri dari istri saudara ipar dan mertua, mengungsi ke lokasi yang aman.

“Saya lihat air sudah semakin naik sedada dan saya masih memantau di dalam rumah. Berharap hujan redah,” katanya.

Namun, setelahnya air sungai malah terus naik dengan suara gemuruh air seolah menandakan air sungai akan menerjang. Hingga puncaknya, pepohonan terbawa arus sungai menghantam tiang rumahnya di bagian belakang.

“Setelah tiang dapur rumah telah lepas di hantam oleh kayu yang dibawa air, membuat rumah sudah tidak stabil dan bergoyang. Saya lompat keluar rumah menyelamatkan diri,” kata Dia.

Beruntung, dalam peristiwa tersebut ia bersama anggota keluarganya berhasil selamat. Sementara bangunan rumah beserta isinya berupa parabotan, tidak dapat diselamatkan karena terbawa air sungai.

“Harta benda yang dapat diselamatkan hanya satu unit televisi, Kulkas dan kursi plastik. Sedangkan yang lainnya hanyut semua,” tandasnya.

Terpisah, Camat Kisam Tinggi Pajrul Liswan mengatakan, selain satu unit rumah di Desa Ulak Pandan, banjir bandang, khususnya di wilayah Kecamatan Kisam Tinggi, terjadi  di empat Desa lainnya.

Di antaranya, Desa Gunung Megang, Desa Kota Padang, Desa Siring Agung dan Desa Padang Bindu. “Untuk yang terdampak, terutama area persawahan, saat ini masih terus kita lakukan pendataan,” ungkapnya. (ANA)

    Komentar