BOR Lebihi Batas Aman, Pasien OTG Disarankan Isolasi Mandiri

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Bed Occupancy Rate (BOR) Sumatera Selatan (Sumsel) meroket. Menurut data dari Dinas Kesehatan Provinsi Sumsel, pada 11 Juli 2021 BOR Sumsel telah mencapai 79 persen. Angka ini melebihi batas aman yang ditetapkan yakni 70 persen.

Gubernur Sumsel Herman Deru mengingatkan, agar tetap tenang mengahadapi virus corona (COVID-19) yang kembali meningkat belakangan ini. Deru menjelaskan, jika mengantisipasi keterisian BOR yang terus meroket, pihaknya telah mempersiapkan tower kedua di Wisma Atlet Jakabaring sebagai rumah isolasi.

“Inilah harus kita sikapi dengan penuh tidak panik, tapi kita tetap mempersiapkan segala kemungkinan seperti oksigen. Paling penting tower kedua wisma atlet sebagai rumah isolasi segera kita buka,” kata Deru, Senin (12/7/2021).

Baca Juga :  Stok Vaksin untuk Anak di Sumsel Kembali Bertambah

Bagi orang tanpa gejala (OTG), Deru mengharapkan untuk melakukan isolasi mandiri saja dan jangan minta opname di Rumah Sakit. “OTG jangan panik, jangan langsung minta di opname. Kalau bisa isolasi mandiri saja. Ini bisa mengurangi BOR Sumsel,” singkatnya.

Kepala Dinas Provinsi Sumsel Lesty Nurainy menjelaskan, jika Pemprov Sumsel saat ini telah membuat surat edaran kepada pemerintah Kabupaten/kota agar cepat mengantisipasi peningkatan keterisian BOR, khususnya daerah yang angka telah melebihi 70 persen.

“Kami sudah membuat edaran dari Gubernur Sumsel karena melihat kondisi masing-masing daerah juga meningkat. Jadi diingatkan juga agar Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/kota agar betul-betul mengawasi bersama Direktur Utama Rumah Sakit. Jika melebihi atas aman BOR segera buka rumah isolasi seperti Wisma Atlet Jakabaring atau RS Darurat,” kata Lesty.

Baca Juga :  Kuota Minyak Murah Rp14 Ribu per Liter Ditambah 3 Ton

Ia juga mengingatkan, agar masyarakat yang terkena COVID-19 tapi tanpa gejala atau OTG, agar tidak perlu ke rumah sakit dan cukup lakukan isolasi mandiri.

“OTG tidak perlu ke rumah sakit, isolasi mandiri atau di tempat yang disediakan. Cara ini untuk mengurangi keterisian BOR. Jadi hanya yang memiliki gejala yang harusnya di rawat di rumah sakit. Karena OTG belum perlu penanganan lebih lanjut,” ungkapnya.

Meningkatnya BOR Sumsel, menurut Lesty karena faktor kasus positif yang terus bertambah. Sehingga keterisian Rumah Sakit begitu cepat meningkat karena banyak pasien COVID-19 yang bergejala.

Baca Juga :  Wabup Bantu 50 Pembeli Pertama Operasi Minyak Goreng

“Karena banyak juga yang positif disertakan komorbit (penyakit penyerta) apalagi pasien Positif yang disertakan komorbit persentasinya lebih besar dan rata rata usinya di atas 50 tahun yang ada komorbit,” jelasnya.

Diketahui, saat ini Palembang tercatat BOR mencapai 90 persen, Banyuasin 63 persen, Empat Lawang 37 persen, Lubuklinggau 92 persen, Pagaralam 43 persen, Prabumulih 79 persen, Lahat 74 persen, Muara Enim 42 persen, Musi Banyuasin 72 persen, Musi Rawas 50 persen, Musi Rawas Utara 55 persen, Ogan Ilir 82 persen, OKI 73 persen, OKU 45 persen, OKUS 55 persen, OKUT 77 persen, dan PALI 30 persen. (ANA)

    Komentar