SUARAPUBLIK.ID, LAHAT – Sebuah aksi berani mati dilancarkan oleh sekelompok pencuri. Tak segan-segan, puluhan batang besi penyangga pada tower saluran udara tegangan tinggi (SUTT), atau yang umumnya disebut tiang SUTET, dijarah habis oleh para pencuri ini.
Namun, tindakan nekat ini tak hanya membahayakan para pencuri sendiri, tetapi juga mengancam suplai listrik di seluruh pulau ini.
Informasi terbaru mengungkapkan bahwa sejumlah puluhan besi penyangga pada tower SUTT milik PLTU Banjarsari, yang berada di Desa Sirah Pulau, Kecamatan Merapi Timur, Lahat, hilang secara misterius. Insiden ini terjadi pada hari Kamis siang (10/8).
Para pelaku pencurian ini dengan berani merusak besi penyangga pada tiga tower, yang mengakibatkan potensi runtuhnya tower-tower tersebut.
Apabila hal ini terjadi, PLTU Banjarsari tak akan bisa lagi menyalurkan daya listrik, yang sangat vital untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di seluruh pulau Sumatera.
Eksekutif Vice President PLTU Banjarsari, Rahmat Qodriansyah, melalui Manajer Umum Faza Ikhwana, memberikan konfirmasi terkait peristiwa yang merugikan ini.
Faza mengonfirmasi bahwa kejadian ini telah dilaporkan ke pihak berwajib dan kini pihaknya menyerahkan seluruh proses hukum kepada pihak yang berwenang.
PLTU Banjarsari telah mengambil langkah-langkah penanggulangan dengan mengganti besi siku yang hilang melalui proses pengelasan.
“Besi siku memiliki peran yang sangat penting dalam menopang tower SUTT dengan tegangan 150 Kv. Kami sudah melaporkan insiden ini kepada polisi,” jelasnya.
Puluhan batang besi yang dijarah tersebut terletak pada tower nomor 3, 4, dan 6. Posisinya tak begitu jauh dari pusat pembangkit listrik PLTU Banjarsari, berlokasi di Desa Sirah Pulau, Kecamatan Merapi Timur, Kabupaten Lahat.
Saat ini, banyak besi siku penyangga tower yang telah raib, bahkan sejumlah baut yang dikelas juga ikut terlepas. Beberapa besi kini terlihat bergantung dengan bebas, mengancam ke bawah karena kehilangan sisi penyangga.
Ada dugaan kuat bahwa pelaku pencurian ini menggunakan alat modern, bukan alat konvensional, dalam melancarkan aksi mereka.
Dengan begitu, baut pada besi siku yang telah dikelas dapat dengan mudah dilepas. Akibatnya, kekuatan tower ini menurun pada bagian alasnya.
Jika dibiarkan terus, risiko runtuhnya tower semakin besar, terutama pada bagian bawahnya.
Kemungkinan runtuhnya tower ini akan mengakibatkan PLTU Banjarsari tidak dapat menyalurkan energi listrik yang dihasilkan menuju gardu induk.
Padahal, pembangkit listrik ini memiliki peran vital dalam memasok energi listrik yang kemudian didistribusikan oleh PLN ke berbagai wilayah di pulau Sumatera.
Sementara itu, Kapolres Lahat, AKBP S Kunto Hartono S.Ik, melalui Kapolsek Merapi, AKP Herman Akhiri, Jumat (11/8) mengkonfirmasi adanya kasus pencurian besi tiang SUTT.
“Kami telah menerima laporan mengenai kejadian ini. Anggota kami masih berada di lapangan untuk melakukan penyelidikan,” ujar Kapolsek dengan tegas. (sm)
Komentar