Begini Klarifikasi Kadis PUPR Empat Lawang, Usai Viral Gaya Hidup Hedon di Medsos

Empat Lawang199 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, EMPAT LAWANG – Terkait gaya hidup mewah ia dan keluarganya yang viral di media sosial, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang Empat Lawang non aktif, Ismail Hakim berikan klarifikasi.

Kepada wartawan pria yang juga pernah menjabat Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Permukiman (Perkim) Empat Lawang ini menyampaikan ia dan keluarganya tidak bermaksud mempertontonkan hidup hedonis.

Akan tetapi ia membenarkan jika foto-foto yang viral di media sosial tersebut memang adalah foto liburan keluarganya pada 2019 lalu.

“Perlu dicatat tahunnya tahun 2019, itu pada bulan April bersama keluarga saya berwisata ke Eropa Barat. Saat itu saya belum menjadi kepala Dinas PUPR Kabupaten Empat Lawang,” katanya kepada wartawan.

Selain itu terkait pakaian ataupun outfit yang digunakan oleh keluarganya ia menyampaikan jika mereka mempungai prinsip untuk menggunakan barang yang baik akan tetapi tahan lama.

“Sehingga barang branded atau asli itu selain sebagai fashion juga merupakan suatu investasi dalam arti di kemudian hari barang yang berharga bisa dijual kembali,” katanya.

Adapun terkait keaslian berbagai barang tersebut yang ditanyakan di media sosial ia menyambung benar jika barang-barang tersebut merupakan asli.

Ia menuturkan tentu akan menjadi pertanyaan bagaimana seorang pejabat Eselon 2 dengan gaji pokok di bawah Rp 10 juta busa membeli barang-barang baranded tersebut.

“Mengenai hali itu izinkan kami menjawab dengan kerendahan hati, jika kami terlahir dari orang tua yang bisa dikatakan berlebih materi, sebagian besar harta saya saat ini merupakan warisan dari orang tua saya,” jelasnya.

Selain itu pada saat liburan keluarga pada 2019 lalu lanjutnya dibiayai oleh hasil penjualan sebagian tanah di Lubuk Linggau dengan harga Rp 700.000.000.

“Saat itu saya berjanji dengan keluarga besar saya apabila tanah ini terjual sebisa mungkin kami akan berliburan bersama,” jelasnya.

Sambungnya, selain berlibur ke luar negeri keluarganya juga membeli barang-barang branded tersebut seperti tas dan pakaian lainnya.

Saat kembali ditanyakan ia mengiyakan jika barang-barang tersebut asli dan mahal. Selain itu ia juga menekankan laporan LHKPN yang dia laporkan sesuai dengan kondisi sebenarnya.

“Dapat dipertanggungjawabkan baik di hadapan hukum maupun di hadapan tuhan yang maha esa,” imbuhnya. (*)

    Komentar