SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru, meminta kepada Asosiasi Petani Kepala Sawit Indonesia (Apkasindo) untuk membangun pabrik minyak. Permintaan itu dia sampaikan saat pengukuhan Dewan Pengurus Wilayah (DPW) Apkasindo di Hotel Aston Palembang, Sabtu (6/8/2022).
“Saya dorong Apkasindo agar membangun pabrik minyak. Cari tempat yang strategis. Saya akan keluarkan Peraturan Gubernur (Pergub) turunan dari Peraturan Menteri,” kata Herman Deru.
Menurutnya, keberadaan pabrik minyak sangat penting dengan memanfaatkan lahan kelapa sawit yang luas hingga 1,4 juta hektar di Sumsel. Sehingga sangat dibutuhkan pabrik minyak kelapa sawit dari Apkasindo.
“Penduduk Sumsel 8 juta lebih, lahan sawit sangat luas, petaninya banyak. Jadi sudah sewajarnya ada pabrik minyak goreng dari kelapa sawit yang di bangun pengurus Apkasindo,” ujarnya.
Herman Deru juga meminta kepada petani sawit agar selalu menjaga jalan Kabupaten kota. Jangan membawa kelapa sawit melebihi tonase. Supaya jalannya tidak rusak dan masyarakat mengalami kesulitan transportasi.
Usai pengukuhan pengurus DPW Apkasindo 2022-2027 dengan tema penguatan kelembagaan dan kemitraan kelapa sawit rakyat, dilakukan pula seminar dengan narasumber dari Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian serta Dinas Pertanian Sumsel.
Seminar dan diskusi bertujuan untuk menambah pengetahuan dan wawasan petani kelapa sawit agar susuai mekanisme dan berhasil dalam pelaksanaannya, bisa bersinergi dengan organisasi stakeholder maupun pemerintah.
Ade Sunar, Dirjen Perkebunan Kementerian Pertanian mengatakan, terkait disparitas harga petani mandiri atau swadaya dengan perusahaan, ini terjadi akibat beda kualitas bibit.
“Petani jangan menggunakan bibit sembarangan. Gunakan bibit yang berkuakitas dan bermutu. Agar hasilnya buah sawit yang baik bisa diterima perusahaan karena pemerintah telah mengeluarkan regulasi terkait harga,” jelasnya.
Kalin (52), petani sawit swadaya anggota Apkasindo dari pulau Rimau Banyuasin, mengharapkan kepengurusan Apkasindo yang baru bisa memperjuangkan aspirasi anggota, khususnya terkait harga.
“Tiga persoalan penting petani kelapa sawit mandiri atau swadaya adalah soal harga kelapa sawit, pupuk dan transportasi atau jalan kami. Kelapa sawit kami tidak diterima perusahaan, otomatis di jual ke pengepul/tengkulak,” ungkapnya.
“Akibatnya tidak ada harga standar atau tetap, namun tengkulak bisa menjual ke perusahaan. Petani mengikuti harga itu karena tidak ada pilihan lain. Mudah-mudahan kalau nanti ada Pergub masalam ini bisa diatasi,” tambah Kalin.
Sementara itu, Ketua DPW Apkasindo Sumsel terpilih, Slamat Somosentono mengatakan, berbagai program lima tahun kedepan telah direncanakan.
“Rencana waktu dekat kita mengharapkan stabilitas harga kelapa sawit antara petani dan perusahaan tetap stabil, tidak terlalu jauh. Ini keinginan petani yang harus kami perjuangkan. Ada ribuan petani sawit di Sumsel. Aspirasi mereka harus diperjuangan Apkasindo,” tegasnya. (ANA)
Komentar