Andai Rp2 Triliun Diserahkan ke Pemprov, Ini yang Dilakukan Gubernur

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel), Herman Deru, ikut mengapresiasi sikap dermawan keluarga Almarhum Akidi Tio, yang memberikan bantuan senilai Rp2 triliun, untuk penanganan COVID-19.  Bantuan ini diberikan kepada masyarakat Sumsel melalui Kapolda Irjen Pol Eko Indra Heri, Senin kemarin (26/7/2021).

Kata Deru, jika Pemerintah Daerah, dalam hal ini Gubernur Sumsel selaku pimpinan Pemerintah Provinsi, kalau dimintai pendapat, ia akan membangun Rumah Sakit seperti yang ada di negara Singapura.

“Kalau dia nawari dengan aku, ya bangun rumah sakit yang tidak kalah dengan Singapura. Dengan fasilitas lengkap bertaraf internasional,” kata Deru, saat ditemui di kantornya, Selasa (27/7/2021).

Ditanyai mengapa bantuan tersebut tidak diberikan kepadanya, melainkan kepada Kapolda Sumsel, Deru mejelaskan jika ada hubungan pertemanan yang sangat dekat antara keluarga besar Akidi dan Kapolda.

“Yang memberikan keluarga Akidi dan yang menerimanya Kapolda Eko Indra Heri, sebagai pribadi bukan sebagai Kapolda. Jadi jangan salah penafsirannya. Lalu ia orang Palembang, kebetulan anaknya bernama Johan atau Ahong itu merantau ke Aceh Timur berjualan minuman Limun,” terangnya.

“Disitulah perkenalan awal Eko Indra Heri sebagai Perwira Pertama yang bertugas di sana. Berjalan keakraban antar warga Sumsel di perantauan yang jauh saat itu, wajar saja timbul ikatan batin hingga ke keluarganya. Sampai disitu ternyata pada 2009 Akidi wafat, lalu temannya Kapolda itu juga ninggal. Tapi hubungannya tetap berlanjut,” tambah Deru.

Deru menjelaskan, jika Pemda siap membantu dengan menyiapkan data jika diperlukan. Namun, dalam hal ini pemerintah daerah tidak mengetahui apakah bantuan itu telah dikirimkan atau belum.

“Itu tidak melalui saya Gubernur Sumsel ataupun pribadi saya Herman Deru, dan juga tidak masuk ke kas Pemda. Saya hanya menyaksikan, bahwa itu keluarga yang dekat dengan Kapolda. Dalam hal ini pribadi Eko Indra Heri. Saya hanya menyaksikan, soal nanti digunakan untuk apa ya tergantung yang memberikaan dan yang menerima,” katanya. (ANA)

    Komentar