BRGM Bangun Sekat Kanal Cegah Kebakaran Lahan Gambut

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Memasuki musim kemarau, kerap terjadi kebakaran hutan dan lahan (Karhutla), terutama di kawasan gambut. Mengantisipasi hal tersebut, Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) membangun sekat kanal di Desa Suka Pindah, Kecamatan Rambutan, Kabupaten Banyuasin, Sumatera Selatan (Sumsel).

Sekat kanal ini dibangun untuk menjaga tinggi muka air di lahan gambut agar tetap basah. Sehingga tak mudah terbakar. Air yang tertahan diharap dapat menjadi sumber untuk mencegah kebakaran lahan gambut.

Pembangunan sekat kanal pun disesuaikan dengan topografi gambut. Dilakukan untuk menunjang pertumbuhan tanaman tanpa mengeringkan gambut.

Ketua Kelompok Masyarakat (Pokmas) Suka Pindah, Asmawi mengatakan, pembangunan sekat kanal di wilayahnya sudah berjalan 60 persen. Dari target lima titik sekat kanal, tiga di antaranya sudah berhasil dibangun, yang melibatkan Kepala Desa serta lebih dari 15 warga Desa Suka Pindah.

Baca Juga :  Kuota Minyak Murah Rp14 Ribu per Liter Ditambah 3 Ton

“Ini merupakan sekat kanal pertama di Desa Suka Pindah. Prosesnya sendiri memakan waktu hampir dua minggu,” katanya, Kamis (19/8/2021).

Pada awal ditemukan lokasinya dan dilakukan survei, ternyata sungainya keruh. Sehingga harus dibersihkan terlebih dahulu, setelah bersih baru bisa membuat sekat kanal.

Kepala Desa Suka Pindah, Selamat mengatakan, upaya BRGM sangat membantu mengantisipasi Karhutla saat musim kemarau tiba.

“Karena kalau musim kemarau, pasti Kepala Desa yang dihubungi oleh Kecamatan, Polsek, Polres, karena perangkat desa harus langsung terjun untuk memadamkan api,” katanya.

Baca Juga :  Tekan Karhutla, Sumsel Perbanyak Izin Perhutanan Sosial

Selamat mengatakan, jika desanya kerap terdampak kebakaran lahan gambut yang menyebabkan terganggunya aktivitas warga.

“Terbakar itu pernah juga sekitar tahun 2018, kalau panas panjang sering terbakar. Warga susah beraktivitas karena banyak asap, dan menyebabkan batuk,” katanya.

Selamat menambahkan, sebelum diajarkan membangun sekat kanal oleh BRGM, warga desa dan pokmas terus berupaya membantu pemadaman, namun mereka tidak bisa menjangkau titik api yang jauh, karena luas lahan gambut bisa mencapai belasan ribu hektar.

“Kami terus mengedukasi masyarakat agar sama-sama menjaga, dari perangkat desa pun kalau ada warga lain yang mau masuk diperiksa dulu, tujuannya ke mana. Kami berharap dengan adanya sekat kanal maka tidak akan ada lagi kebakaran lahan gambut,” katanya.

Baca Juga :  Gubernur Keluarkan Surat Edaran Percepat Vaksinasi

Seperti diketahui, Kabupaten Banyuasin menjadi salah satu daerah yang akan dilakukan perbaikan pengelolaan lahan gambut karena memiliki lahan gambut terluas kedua di Provinsi Sumatera Selatan.

Oleh karena itu, penting untuk melakukan restorasi gambut, salah satunya dengan membuat sekat kanal. Pasalnya, kebakaran gambut bisa mengakibatkan bencana kabut asap luar biasa dan meningkatkan emisi karbon global.

“Jika tidak ditangani secara cepat, maka dikhawatirkan permasalahan ini akan menjadi sorotan dunia,” katanya. (ANA)

    Komentar