Parpol Harapkan Petugas Pantarlih Teliti Lakukan Coklit

SUARAPUBLIK.ID, MUSI BANYUASIN – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Musi Banyuasin, hingga saat ini masih terus melakukan tahapan proses pencocokan dan penelitian (Coklit). Tahapan proses Coklit yang telah dilaksanakan sejak 12 Februari hingga 14 Maret 2023 ini, dilakukan oleh petugas pemuktakhiran data pemilih (Partarlih).

Proses coklit yang dilakukan petugas Pantarlih tentu diharapkan semua pihak agar dalam melakukan proses pencocokan data, benar-benar serius dan teliti. Sebab, data daftar pemilih ini merupakan hal prinsip.

Jika penyelenggara pemilu tidak serius dan teliti, berpotensi terhadap pelaksanaan Pemilu. Oleh karena itu, proses Coklit ini merupakan awal dari tahapan  pelaksanaan Pemilu mendatang.

Sehingga pada pelaksanaanya nanti, harapan semua pihak, terutama partai politik, berharap tidak ada lagi persolan terhadap data daftar pemilih ini. Semua clear data yang didapat tentu data yang valid dan kredibel.

Demikian, harapan yang diutarakan sejumlah kepengurusan partai politik yang ada di Kabupaten Musi Banyuasin terhadap KPU.

Diungkapkan ketua DPC PDI Perjuangan Muba, Beni Hernedi, melalui Sekretaris Yakup Suprianto, pihaknya berharap agar pada tahapan proses Coklit yang saat ini masih berjalan, petugas Pantarlih harus serius dan jangan asal tembak dalam melakukan data.

“Sebagai contoh saya sendiri pada saat ini sudah pindah warga, namun dicek di data pemilih saya masih tercatat memillih di tempat yang lama yakni di Desa Mendis Kecamatan Bayung Lencir. Melihat kondisi ini artinya kami meminta agar petugas Pantarlih harus benar-benar serius dan teliti serta tidak asal tembak dalam melakukan coklit,” ungkap Yakup, Sabtu (11/3/2023).

Dikatakan Yakup, pihaknya kembali mempertegas PDI Perjuangan berharap pelaksanaan coklit ini dilakukan dengan benar. PDI Perjuangan akan terus mematau perkembangan terkait data pemilih.

Lanjutnya, pihaknya menginstruksikan petugas-petugas partai struktur yang ada di bawah untuk proaktif melihat mengecek serta memastikan masyarakat semua terdata, apabila hasil dari proses coklit ini resmi diumumkan, pihaknya akan mengkroscek secara detail hasil dari proses coklit tersebut.

KPU Muba juga diminta agar lebih transparan terhadap proses coklit ini ke publik. Tidak harus ada yang di tutupi.Masyarakat juga harus tahu karena semua pihak tentunya menginginkan pemilu yang benar-benar bersih dan kredibel.

Tahapan pemutakhiran data pemilih adalah kunci awal tahapan pemilu, untuk menghasilkan data pemilih yang berkualitas. Data pemilih berkualitas artinya seluruh warga negara yang  memiliki syarat normatif masuk dalam data pemilih, yang tentunya akurat dan mutakhir.

“Untuk itu, proses coklit ini merupakan tahap awal untuk memastikan daftar pemilih dilakukan dengan baik dan benar, sehingga ke depan tidak ada lagi isu data yang di manipulasi,” imbuhnya.

Senada dikatakan Ketua DPD II Partai Golkar Muba Rusli Mahdi. Pihaknya berharap agar pada pelaksanaan pemilu mendatang daftar pemilih dapat diselesaikan dengan baik dan mendapatkan daftar pemilih  yang benar-benar valid.

“Proses tahapan coklit yang saat ini tengah dilakukan oleh KPU Muba melalui petugas pantarlih sudah cukup baik. KPU Juga sebelumnya selalu memberikan pemberitahuan terkait perkembangan data pemilih,” kata Rusli.

Namun, Rusli menyebut, apabila memang ditemukan atau terjadi persoalan data pemilih ini di tingkat Kecamatan dan Desa yang belum terdata maupun permasalahan lainnya masih ada waktu.

“Sebagai partai politik berharap agar pada pelaksanaan pemilu mendatang daftar pemilih dapat diselesaikan dengan baik dan mendapatkan daftar pemilih yang benar-benar valid dan kredibel. Karena kunci dari pelaksanaan pemilu yang jujur dan adil itu yang paling pertama yaitu data pemilih,” jelasnya.

Terpisah, ketua DPC Partai Persatuan Pembanguan (PPP) Muba Yudi Trikarya menyebut kinerja penyelaggara pemilu terutama petugas Pantarlih sudah sangat baik. Namun perlu kebali diingatkan agar petugas harus lebih teliti.

“Banyak data ditemukan, contoh data ada pemilih yang dulunya masuk di TPS A sesuai dengan alamat, namun saat coklit data pemilih tersebut datanya masuk di TPS lain. Ada juga dalam satu rumah data pemilih berbeda TPS,” ucapnya.

Tidak hanya itu, ada juga contoh warga yang bekerja di perusahaan, sehingga pada saat petugas Pantarih melakukan coklit tidak bisa bertemu secara langsung.

Untuk itu, pihaknya berharap kepada petugas pantralih agar dalam proses pelaksanaan pendataan di lapangan bisa memastikan semua masyarakat terdata.

“Semua harus terdata, jika hingga batas waktu proses ini masih ditemukan masyarakat yang belum terdata, KPU Muba agar membuat semacam pengumuman untuk data susulan. Semua masyarakat harus dipastikan terdata,” jelasnya.

Sementara, terkait progres tahapan coklit, Ketua KPU Muba Yupizer mengatakan saat ini proses masih terus berjalan, secara manual progres sudah mencapai 90 persen.

“On progress, secara manual sekitar 90 persen. Namun untuk e- Coklit masih  terkendala teknis. Tetapi sejak kemarin sudah mulai bergerak naik progresnya. Mudahan-mudahan selesai sampai batas waktu 14 Maret 2023,” terangnya. (ANA)

    Komentar