Terpaksa Memperkecil Ukuran Tempe

SUARAPUBLIK.ID, EMPATLAWANG – Mahalnya harga kedelai turut berdampak bagi produsen tempe di Kabupaten Empat Lawang.

Ruswati (40), salah satu produsen tempe di kecamatan Tebing Tinggi, Kabupaten Empat Lawang menuturkan, akibat mahalnya harga kedelai terpaksa ia memperkecil ukuran dan mengurangi produksi tempe.

“Harga kedelai saat ini mahal naik Rp 4000 dari harga sebelumnya Rp 7000 menjadi Rp 11.000 / Kg,” ujarnya.

Dikatakannya, kenaikan harga kedelai itu tentunya sangat berdampak pada usaha miliknya. Karena biaya produksi cukup tinggi.

Baca Juga :  Diduga Korsleting Listrik, Satu Rumah Ludes Terbakar

“Ya, dampaknya biaya produksi semakin naik, sedangkan omsetnya menurun. Tidak bisa menabung hanya bisa cukup membayar kuli (pekerja, red) saja,” keluhnya.

Ia pun harus memutar otak supaya usahanya tetap bertahan ditengah tingginya biaya produksi. Salah satunya dengan memperkecil ukuran tempe dan mengurangi jumlah produksi.

“Terpaksa memperkecil ukuran tempe. Daripada menaikan harga, takutnya pembeli tidak mau lagi karena harga mahal,” terangnya.

Selain memperkecil ukuran tempe, ia juga mengurangi produksi. Biasanya ia memproduksi dua kuintal lebih. Saat ini hanya satu kuintal saja susah.

Baca Juga :  Vaksin Dosis Ke 3 Masih Rendah, Targetnya 70 Persen

“Jika ini terus terjadi tingginya harga kedelai maka produksi kami tetap sedikit,” imbuhnya.

Menurutnya, jika harga kedelai yang merupakan bahan utama tidak turun. Dikhawatirkan banyak produsen yang terancam gulung tikar. Karena mahalnya biaya produksi ketimbang pemasukan. “Kami berharap harga kedelai ini secepatnya turun,” pintanya.

Sementara itu, Kabid Perdangangan Yeni dikonfirmasi mengatakan, harga kedelai memang mengalami kenaikan secara nasional. Kenaikan harga itu juga terdampak bagi produsen tempe di Kabupaten Empat Lawang.

“Memang di pasaaran produsen yang memliliki usaha produski tempe menyiasati agar harga jual tidak tinggi yakni melakukan pengecilan ukuran tempe,” pungkasnya. (Alf)

    Baca Juga :  Diduga Korsleting Listrik, Satu Rumah Ludes Terbakar

    Komentar