Ratusan Hektar Sawah Terendam Banjir

SUARAPUBLIK.ID, EMPATLAWANG – Bencana banjir bandang akibat luapan Sungai Air Keruh di Kecamatan Pasemah Air Keruh (Paiker), Kabupaten Empat Lawang, merusak area persawahan warga.

Banyak sawah gagal tanam, dan petani terpaksa memulai dari awal untuk menanam padi. Wilayah Paiker merupakan area persawahan dan daerah rawan banjir.

Camat Paiker, Noperman Subhi, saat dikonfirmasi mengatakan, kondisi Sungai Air Keruh saat ini sudah mulai surut. Namun akibat banjir Jumat sore hingga malam kemarin, menyebabkan kerusakan area persawahan dan merendam sejumlah rumah warga.

Baca Juga :  Duku Empat Lawang Marak Ditemukan di Pinggir Jalan

“Dampak banjir ini sudah kami laporkan ke Pemkab Empat Lawang sehingga bisa diberi bantuan ataupun upaya sehingga tidak terjadi banjir lagi,” imbuhnya.

Salah satu petani, Ali, mengatakan, kejadian banjir itu Jumat sekitar pukul 16.00 WIB. Saat itu kondisi sedang hujan deras dan sungai tiba-tiba meluap. “Sawah saya cukup banya yang rusak akibat banjir,” katanya.

Dirinya berharap, pemerintah bisa membuat bendungan atau mengalihkan aliran sungai sehingga jika, sungai meluap, airnya tidak masuk ke area persawahan warga.

Baca Juga :  Ajak Anak Vaksin, Anggota Kodim Berubah Wujud jadi Spiderman

“Sekarang ini memang sedang musim tanam, sehingga padi banyak yang rusak dan kami terpaksa mulai dari awal lagi,” katanya.

Kepala BPBD Kabupaten Empat Lawang, Syahrial Podril menambahkan, petugas BPBD sudah meninjau lokasi banjir dan mendata kerusakan.

“Dihimbau kepada warga di bagian ulu jangan tebang pohon sembarangan sehingga tidak banjir atau bisa kembali menanam pohon-pohon seperti durian, kemiri dan pohon keras lainnya sehingga area perbukitan tidak gundul,” imbuhnya.

Sama halnya yang dikatakan Wakil Ketua II DPRD Empat Lawang, Windera Safri, wilayah ulu Paiker harus dilakukan penghijauan kembali. Sebab area tersebut sudah menjadi perkebunan kopi milik warga.

Baca Juga :  Gabungan Satreskrim Polres Empat Lawang Gerbek Judi Sabung Ayam di Tebing Tinggi

“Tidak apa-apa sudah dibuka untuk perkebunan kopi. Tapi juga ditanami pohon-pohon keras seperti durian, kemiri dan pohon lainnya,” tukasnya. (Alf)

    Komentar