Warganet Bongkar Gaya Hidup Mewah Anak Bos ACT

Peristiwa36 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, JAKARTA – Lembaga Aksi Cepat Tanggap (ACT) tengah menjadi sorotan publik lantaran diduga melakukan penggelapan dana donasi dari masyarakat. Lembaga kemanusiaan ACT diduga menyalagunakan anggarannya untuk kepentingan pribadi pimpinannya.

Diduga saat Ahyudin menjabat Presiden ACT memperoleh gaji Rp250 juta setiap bulan, sementara posisi di bawahnya seperti senior vice president digaji Rp200 juta per bulan, vice president Rp80 juta, dan direktur eksekutif Rp50 juta.

Selain itu, berdasarkan data yang dikumpulkan, Ahyudin saat menjabat sebagai President ACT difasilitasi tiga kendaraan mewah seperti Toyota Alphard, Mitsubishi Pajero Sport, dan Honda CRV

Menyoroti kasus tersebut, ada seorang warganet di akun twitter @bungicank, sebagaimana dikutip suara.com, yang mengakui bahwa ACT telah menyelewengkan dana umat sejak lama.

“Memang sejak dahulu kala saya sering menggembor-gemborkan penyelewengan-penyelewengan yang dilakukan oleh lembaga ini kepada teman-teman saya,” kata warganet tersebut dikutip suara.com pada Selasa (5/7/2022).

Terkait gaya hidup mewah para petinggi ACT, warganet ini membenarkan. Bahkan ia juga menyoroti gaya hidup anak bos ACT yang kebetulan teman sekolahnya.

“Aksi cepat tilap hahaha, gaya hidup bos-bos ACT yang disoroti tempo ini memang benar adanya. Teman saya sendiri, sih anak dari presiden ACT melalui postingan-postingan di media sosialnya sangat sering pergi keluar negeri,” tulisnya.

Selain gaya hidup mewah, warganet ini juga menyoroti anak bos ACT soal pacaran dengan seorang gadis asal Palestina.

Ada satu hal yang membuat saya muak, sih teman saya ini pernah pacaran dengan anak gadis cantik (tanpa hijab) yang diambil dari palestina, kemungkinan besar diambil ketika dia ikut mengirim bantuan ke Palestina,” jelasnya.

Baca Juga :  Empat Hari Pencarian, Jasad Erwin Ditemukan Mengapung di Pinggir Sungai

Warganet ini heran dengan kelakuan anak bos ACT yang kerap berduaan di sebuah ruangan. Padahal ACT sering kali mengkampanyekan soal Indonesia tanpa pacaran.

“Melalui postingan-postingannya hampir tiap hari dia berdua pacaran didalam satu ruangan. Saya tidak bermasalah dengan orang-orang yg berpacaran, saya tidak bermasalah dengan perempuan yang tidak berhijab, saya tidak bermasalah dengan orang-orang yang pacaran berdua didalam satu ruangan,” tulisnya. 

“Yang saya permasalahkan adalah mereka-mereka ini adalah orang-orang yang aktif mengkampanyekan tagar Indonesia tanpa pacaran lah, anak muda bertaaruf lah, stop umbar aurat lah. Bukankah itu semacam onani konyol,” ungkapnya.

Selain itu, warganet ini menceritakan semasa ia duduk di bangku sekolah SD. Sekolahnya rutin di datangi setiap setahun sekali untuk diperlihatkan video tentang konflik Palestina-Israel.

“Dulu semasa saya SD, setiap tahun kami murid SD tersebut selalu di cekoki tayangan-tayangan video sadis pembunuhan atau perang yang terjadi di Palestina, kami juga di dengarkan lagu-lagu perjuangan untuk mendukung Palestina,” tulisnya.

Kami dipaksa membenci dan mencintai sesuatu yang kami tidak ketahui secara persis. Kami di perkenalkan dengan tokoh Palestina yg bernama osama bin Laden, dan kami pada saat itu menganggap bahwa osama adalah seorang pahlawan yang patut dicintai,” sambungnya.
Seiring berjalannya waktu, warganet ini akhirnya sadar bahwa dirinya beserta kawan-kawannya di sekolah dahulu sudah didoktrin paham ekstrim.

Baca Juga :  Tragis, Bahrum Akhiri Hidup dengan Gantung Diri di Pondok Kebun Sawit

Terbentuknya ACT Tahun 2005

Dalam laman act.id, diperoleh informasi pada 21 April 2005, Aksi Cepat Tanggap (ACT) secara resmi diluncurkan secara hukum sebagai yayasan yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan. Untuk memperluas karya, ACT mengembangkan aktivitasnya, mulai dari kegiatan tanggap darurat, kemudian mengembangkan kegiatannya ke program pemulihan pascabencana, pemberdayaan dan pengembangan masyarakat, serta program berbasis spiritual seperti Qurban, Zakat dan Wakaf.

ACT didukung oleh donatur publik dari masyarakat yang memiliki kepedulian kemanusiaan dan juga partisipasi perusahaan melalui program kemitraan dan Corporate Social Responsibility (CSR). Sebagai bagian dari akuntabilitas keuangannya ACT secara rutin memberikan laporan keuangan tahunan yang telah diaudit oleh Kantor Akuntan Publik kepada donatur dan pemangku kepentingan lainnya, serta mempublikasikannya melalui media massa.

Sejak tahun 2012 ACT mentransformasi dirinya menjadi sebuah lembaga kemanusiaan global, dengan jangkauan aktivitas yang lebih luas. Pada skala lokal, ACT mengembangkan jejaring ke semua provinsi baik dalam bentuk jaringan relawan dalam wadah MRI (Masyarakat Relawan Indonesia) maupun dalam bentuk jaringan kantor cabang ACT. Jangkauan aktivitas program sekarang sudah sampai ke 30 provinsi dan 100 kabupaten/kota di seluruh Indonesia.

Pada skala global, ACT mengembangkan jejaring dalam bentuk representative person sampai menyiapkan kantor ACT di luar negeri. Jangkauan aktivitas program global sudah sampai ke 22 Negara di kawasan Asia Tenggara, Asia Selatan, Indocina, Timur Tengah, Afrika, Indocina dan Eropa Timur. Wilayah kerja ACT di skala global diawali dengan kiprah dalam setiap tragedi kemanusiaan di berbagai belahan dunia seperti bencana alam, kelaparan dan kekeringan, konflik dan peperangan, termasuk penindasan terhadap kelompok minoritas berbagai negara.

Baca Juga :  Peralihan Arus Listrik Diduga Jadi Penyebab Kabakaran di RS Siloam Sriwijaya

Dengan spirit kolaborasi kemanusiaan, ACT mengajak semua elemen masyarakat dan lembaga kemanusiaan untuk terlibat bersama. Berbekal pengalaman selama puluhan tahun di dunia kemanusiaan, kami melakukan edukasi bersama, membuka jaringan kemitraan global yang menjadi sarana kebersamaan. Semua program global ACT menjadi sarana merajut kemitraan berbagai lembaga amil zakat, komunitas peduli, artis dan publik figur yang memiliki visi yang sama untuk kemanusiaan.

Tahun 2014 menjadi awal bagi ACT untuk menjalin kolaborasi kemanusiaan dunia, bersamaan dengan visi baru: menjadi lembaga kemanusiaan global profesional, berbasis kedermawanan dan kerelawanan masyarakat global, kami inginmewujudkan peradaban dunia yang lebih baik. Menghadirkan sebuah dunia yang nyaman bagi umat manusia, dunia beradab dan memiliki peradaban mulia di bawah naungan cahaya ilahi. Cita-cita ini akan menjadi nyata dengan keterlibatan semua pihak. Kami memiliki keyakinan penuh, bantu kami untuk bersama mewujudkannya.

Dalam laporan tahunan ACT 2020 yang diakses lewat https://act.id/laporan_keuangan Ketua Dewan Pembina ACT, Ahyudin juga diketahui sebagai pendiri organisasi tersebut.

Namun, Ahyudin telah membuat pernyataan resmi pengunduran diri dari organisasi sejak awal 2022. Posisinya kini digantikan Ibnu Khajar. 

Selama ini nama Ahyudin memang lekat dengan dunia filantropi dan lembaga swadaya masyarakat (LSM). Dia dikabarkan menerima gaji Rp250 juta per bulan. (*)

    Komentar