Usai Tolak UAS, Singapura Jadi Trending Topic di Twitter Indonesia

Peristiwa71 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, JAKARTA – Singapura’ menjadi trending topic nomor di Twitter Indonesia usai kasus penolakan Ustaz Abdul Somad (UAS) ke negeri jiran alias tetangga itu. Suara warganet pun terbelah secara nyata bak polarisasi politik.
Berdasarkan pantauan CNNIndonesia.com, Selasa (17/5) pukul 14.34 WIB, ‘Singapura’ menjadi trending dengan 15.400 lebih kicauan.

Sebelumnya, UAS mengaku dideportasi dari Singapura melalui akun instagram resminya, Senin (16/5). “UAS di ruang 1×2 meter seperti penjara di imigrasi, sebelum dideportasi dari Singapore,” tulis dia dalam Instagram.

Namun, Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Singapura mengaku UAS tidak dideportasi pihak imigrasi setempat.

“Saya mau meluruskan, petugas imigrasi sudah menyatakan bahwa beliau tidak dideportasi, tetapi ditolak izin masuknya ke Singapura karena tidak memenuhi syarat kriteria warga asing untuk ke Singapura,” ujar Kepala Koordinator Fungsi Pensosbud KBRI Singapura Ratna Lestari, dikutip dari Antara.

Baca Juga :  Amukan Si Jago Merah Hanguskan Rumah Dua Lantai

Menurutnya, peristiwa itu terjadi pada saat UAS sedang melakukan pengecekan paspor di pintu masuk imigrasi di Tanah Merah, Singapura. “Jadi belum masuk ke Singapura dan izin masuknya ditolak,” kata Ratna.

“Itu yang disampaikan oleh Imigrasi Singapura, karena kami sudah berkoordinasi dengan pihak imigrasi Singapura dan informasinya itu yang didapatkan dari pihak Singapura,” lanjut dia.

Namun demikian, opini netizen kadung terbelah secara dramatis. Pihak yang mengutuk penolakan UAS itu banyak berkicau dengan cara membalas unggahan politikus Partai Gerindra Fadli Zon.

Akun @RFauzy5, misalnya, saat membalas unggahan @_ekokuntadhi soal UAS mewanti-wanti soal dampak tindakan yang disebutnya sebagai penghinaan terhadap ulama itu. 

Baca Juga :  UAS Minta Penjelasan, Ia dan Keluarga Dilarang Masuk Singapura

“Lihat saja dampaknya nanti kalau kalian hina ulama kami, @UAS_AbdulSomad tak butuh Singapura @govsingapore kalau memang tidak diperbolehkan. Memang didunia ini cuma Singapura saja yg dituju?” kicaunya.

Lihat saja dampaknya nanti kalau kalian hina ulama kami, @UAS_AbdulSomad tak butuh Singapura @govsingapore kalau memang tidak diperbolehkan. Memang didunia ini cuma Singapura saja yg dituju?

Ada juga yang berkomentar sebaliknya, akun @VillianIyux mengklaim penolakan Singapura itu terkait dengan radikalisme.

“Bagus lah berarti pihak pemerintah singapura jeli kalo dia ustad radikal. Ngapain manggil2 dubes singapur kaya si ustad UAS orang hebat dan penting aja bagi NKRI.”

Diketahui, UAS memberi dukungan terhadap pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno di Pilpres 2019, salah satu ajang politik yang menegaskan polarisasi. Selain itu, video ceramahnya kerap ditanggapi sinis sejumlah pihak, termasuk soal salib yang dikaitkan dengan jin. 

Baca Juga :  UAS Minta Penjelasan, Ia dan Keluarga Dilarang Masuk Singapura

Direktur Eksekutif Lembaga Survei KedaiKOPI Kunto Adi Wibowo mengatakan polarisasi, yang populer dengan dikotomi cebong-kampret, tak akan hilang sekalipun Prabowo dan Sandiaga masuk koalisi Jokowi.

“Polarisasi politik di Indonesia bukan berdasarkan partai, atau berdasarkan tokoh. Jadi kalaupun tokohnya melebur, polarisasi tetap ada,” kata dia, Rabu (23/12/2021).

Polarisasi yang terjadi saat ini, lanjutnya, cenderung lebih emosional, saling mengklaim paling benar.

Polarisasi di Indonesia itu polarisasi afektif yang berdasarkan perasaan, lebih emosional. Karena sudah terpolarisasi secara kelompok, identitas kelompok yang sudah dimunculkan akhirnya memproduksi terus menerus,” tandasnya. (*)

    Komentar