Sumsel Bersiap Hadapi Bencana Hidrometeorologi, 9 Daerah Diminta Waspada

Sumsel44 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika Palembang, telah mengeluarkan peringatan dini potensi curah hujan tinggi di Sumatera Selatan (Sumsel).

Hal ini karena adanya potensi bencana hidrometeorologi yang meningkat dampak dari badai La Nina dan puncak musim hujan akhir tahun. Secara khusus berisikan peringatan dini potensi hujan tinggi bakal terjadi, khususnya di sembilan Kabupaten/kota.

Kepala BMKG Kelas I Palembang, Wandayantolis mengatakan, fenomena La Nina pada akhir tahun 2021 ini berpotensi bertahan hingga awal tahun 2022. La Nina adalah fenomena yang berkebalikan dengan El Nino.

Baca Juga :  Stok Beras di Sumsel Aman hingga Lima Bulan Kedepan

Diketahui El Nino merupakan fenomena pemanasan Suhu Muka Laut (SML) di atas kondisi normalnya. Sementara itu La Nina merupakan fenomena Suhu Muka Laut (SML) di Samudera Pasifik bagian tengah mengalami pendinginan di bawah kondisi normalnya.

“Kondisi tersebut secara umum dapat memicu peningkatan curah hujan sekitar 20-40 persen dari rata-ratanya. La Nina juga memicu peningkatan jumlah hari hujan ekstrem dengan intensitas lebih dari 50 mm per hari. Puncak musim hujan diprediksi berkisar pada Januari – Februari 2022,” kata dia, Kamis (9/12/2021).

Baca Juga :  Stok Vaksin untuk Anak di Sumsel Kembali Bertambah

Sembilan Kabupaten dan kota itu di antaranya, Kabupaten Musi Rawas, Musi Rawas Utara, Empat Lawang, Lahat, Muara Enim, Ogan Komering Ulu (OKU), OKU Timur, OKU Selatan dan Kota Pagaralam.

“Khususnya sembilan daerah itu diminta untuk meningkatkan kewaspadaan. Masyarakat dan Pemerintah setempat mesti proaktif dan responsif,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel Ansori mengatakan kondisi geografis Sumsel memang punya potensi banjir dan tanah longsor cukup tinggi.

“Kami mengimbau masyarakat lebih waspada terhadap potensi banjir dan longsor karena saat ini intensitas hujan menunjukkan peningkatan, masyarakat di wilayah perbukitan perlu mewaspadai kelabilan tanah dan warga di sekitar sungai harus mewaspadai luapan air,” jelasnya. (ANA)

    Komentar