SUARAPUBLIK.ID, PAGAR ALAM – Setelah melewati proses pemungutan suara dengan cara votting melalui akun Instagram (IG) @Ayojalanijalanindonesia, Chanel Youtube APIaward atau melalui SMS Premium yang di mulai sejak 1 Juli hingga 31 Oktober 2021 lalu. Akhirnya situs sejarah megalitik besemah Kota Pagar Alam ditetapkan sebagai juara pertama, dalam ajang Anugerah Pesona Indonesia (API) Award 2021 dengan raihan 46.42 persen.
Sementara juara kedua diraih oleh Museum Buya Hamka Kabupaten Agam dengan raihan 18,44 persen, dan juara ketiga situs Gajah mada Kabupaten Raijuah dengan raihan 16,30 persen
Hal ini diketahui pada malam penganugerahan API tahun 2021 di Kabupaten Musi Banyuasin, Selasa Malam (30/11/21).
Sebelumnya, dalam ajang ini Megalitik Besemah kota Pagar Alam bersaing dengan sejumlah Situs sejarah dari berbagai daerah. Yakni Benteng Kraton Wollio (Baubau), Candi Ijo (Kabupaten Sleman), Istana Mini Banda Nairah (Kabupaten Maluku Utara), Megalitik Batu Brak (Kabupaten Lampung Barat), Museum Buya Hamka (Kabupaten Agam), Situs Gajah Mada (Kabupaten Raijua),Taman Arkeolog Onrust (Kabupaten Kepulauan Riau),Taman Nurmada (Kota Mataram) dan Tundrunbaho (Kabupaten Nias Selatan).
Kepala Dinas Pendidikan Kota Pagar Alam melalui Kabid Kebudayaan Jemiyo Siswanto mengatakan, bahwa ini adalah hal yang luar biasa, dan mengharumkan nama kota Pagar Alam. Sebagai destinasi wisata, Pagar Alam memang dikenal dengan situs megalitnya, dengan jenis seperti Dolmen, Arca, Rumah Batu, Meja Batu, Bati Berelif, Lupang Batu, Lesung Batu, batu berformasi atau batu gelang dan lain-lain.
“Dan tercatat ada sebanyak 46 situs megalit yang terdata saat ini di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Pagar Alam,” ungkapnya.
Ia melanjutkan, kesuksesan megalith besemah pada ajang ini, tidak lepas dari partisipasi masyarakat Kota Pagar Alam, baik itu dari lingkungan pemerintah, mahasiswa, pelajar serta masyarakat umum lainnya yang telah memberikan dukungan.
“Dan dengan kesuksesan ini juga, kita berharap nama Pagar Alam akan semakin dikenal secara nasional tidak hanya dari sektor pariwistanya namun juga dari sektor-sektor lainya,” pungkasnya. (Dhd)
Komentar