Singapura Minta Warga Hati-hati dengan Ceramah UAS

Peristiwa42 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, JAKARTA – Menteri Hukum dan Dalam Negeri Singapura, K. Shanmugam, meminta warga berhati-hati mendengarkan ceramah dari pengkhotbah asing yang berpotensi memecah belah dan mencetus konflik, termasuk dakwah Ustaz Abdul Somad (UAS).
“Gunakan penilaian Anda, Anda tahu apa yang membuat Singapura bergerak maju, Anda tahu apa yang baik bagi diri Anda dan komunitas,” kata Shanmugam dalam jumpa pers pada Senin (23/5) dikutip cnn indonesia, Selasa (24/5/2022).

“Setiap orang bebas menjalankan agama mereka di sini. Setiap orang bebas untuk percaya kepada Tuhan, atau tidak percaya kepada Tuhan, atau percaya siapapun Tuhan yang ingin mereka percaya. Namun kita tidak harus melewati batas dan menyerang orang lain,” lanjutnya.

Pernyataan itu diutarakan Shanmugam menyusul kontroversi penolakan UAS masuk ke Singapura beberapa waktu lalu. Sejak itu, Singapura menjadi sorotan di Indonesia lantaran para pendukung UAS berlomba mengecam hingga mengancam negara Kota itu untuk meminta maaf.

Baca Juga :  Geger, Warga Setunggal Temukan Bayi Laki-laki di Depan Teras Rumah

Singapura memutuskan tak memberikan izin masuk bagi UAS lantaran Negara Kota itu menganggap sang penceramah kondang dikenal kerap menyebarkan ajaran ekstrimis dan segregasi yang tak bisa diterima di masyarakat multi-ras dan multi agama di negara itu.

Sementara itu, Singapura memandang serius siapa pun yang menganjurkan kekerasan dan atau mendukung ajaran ekstrimis dan segregasi terlepas dari agamanya.

“Posisi kami sangat sederhana. Orang seperti ini [UAS], kami tak akan membiarkannya masuk,” kata Shanmugam kala ditanya apakah UAS memiliki rencana berdakwah saat hendak mengunjungi Singapura beberapa waktu lalu.

Baca Juga :  Warga Temukan Mayat Perempuan di Sungai Musi

Shanmugam juga mengungkap, meski UAS berkunjung ke Singapura atas kepentingan pribadi, masih ada kemungkinan ia bakal berkhotbah.

“Merupakan hak kami untuk memutuskan apa yang dibutuhkan untuk menjaga keamanan kami,” tuturnya.

Shanmugam juga menegaskan tidak mungkin aparat keamanan melacak para pendukung UAS di Singapura.

“Kami, Pemerintah, MHA, ISD (Departemen Keamanan Dalam Negeri), turun tangan ketika kami merasakan, menangkap, bahwa ada radikalisasi,” kata Shanmugam.

“Kami tidak akan membiarkan orang seperti Somad mendapat kesempatan untuk membangun pengikut lokal atau terlibat dalam kegiatan yang mengancam keamanan dan keharmonisan komunal kami.”
(*)

    Komentar