Serapan Belanja Daerah Masih Rendah, Gubernur: Penyakit Tahunan

Sumsel52 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Serapan belanja daerah di beberapa Kabupaten/Kota di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) masih tergolong rendah, bahkan masih ada yang berada di bawah 50 persen. Padahal, tahun 2021 sudah memasuki akhir tahun.

Menanggapi hal tersebut, Gubernur Sumsel Herman Deru mengatakan, jika Belanja Daerah yang masih rendah sudah menjadi penyakit setiap tahunnya. “Ini biasa, sudah menjadi penyakit tahunan,” kata Deru, Kamis (4/11/2021).

Menurut Gubernur, Belanja Daerah juga tergantung pada pihak ketiga yang mengerjakan proyek dari Pemerintah Daerah. Jika proses administrasi dari Pemda dan pihak ketiga cepat selesai maka belanjanya akan cepat diserap.

Baca Juga :  Viral, Ibu Melahirkan Ditandu karena Jalan Rusak

“Namun, Proses adminitrasi ini memang panjang tatananya, Karna diawali dengan praturan tander atau lelang. Terus baru pemenang lelang mengerjakan dulu proyek dengan modal mereka. Kalau sudah selesai baru pelunasan. Kadang juga ada yang menagihnya sambil proses berjalan. Juga harus melewati pemeriksaan, jadi prosesnya panjang  ini sudah biasa setiap tahunya,” jelas Deru.

Diketahui, dari 17 Kabupaten kota Se Sumsel serapan belanja tertinggi ada di kabupaten Musi Banyuasi  (Muba) yang telah mencapai 78,69 persen. Sedangkan paling rendah Kabupaten Musi Rawas Utara yang baru mencapai 37,74 persen.

Baca Juga :  Stok Beras di Sumsel Aman hingga Lima Bulan Kedepan

Sedangkan belanja daerah yang realisasi belanjanya masih dibawah 50 persen. Diantaranya, Kota Palembang 49,19 persen dan Lubuk Linggau 41,38 persen. Kemudian, Kabupaten Empat Lawang 46,15 persen, PALI 45,60 persen, Banyuasin 45,56 persen, Lahat 43,94 persen, dan kanupaten Ogan Ilir 43,54 persen dan Musi Rawas Utara yang baru mencapai 37,74 persen. (ANA)

    Komentar