SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Sebanyak 13 orang calon jemaah mengaku gagal berangkat umroh dan melaporkan hal tersebut ke Polda Sumsel karena sering ditunda dalam keberangkatanya untuk umroh oleh agen travel Lovina.
Pelaporan tersebut dilayangkan pada (20/02/2023) dan ditangani oleh penyidik unit 4 subdit 3 Jatanras Polda Sumsel.
Nyatanya saat ini kedua belah pihak lakukan mediasi dan mengambil jalan tengah untuk tetap memberangkatkan ke 13 jemaah umroh.
“Benar nanti kami diberangkatkan pada bulan Agustus,” ungkap salah satu jemaah Gunadi, Sabtu (06/05/2023).
Menurutnya bahwa masalah tersebut terkait kesalahpahaman dan adanya miss komunikasi antara kedua belah pihak.
“Tak hanya itu saja, dalam hal ini kami juga tidak dikenakan biaya tambahan apapun,” bebernya.
Terpisah, pihak Lovina travel turut membenarkan hal tersebut.
“Benar kami akan tetap memberangkatkan ke 13 jemaah untuk umroh. Insyaallah berangkat pada bulan Agustus nanti,” ujar Direktur Lovina travel, Anita.
Dikatakannya bahwa kejadian tersebut karena kurangnya komunikasi, lantaran karyawan dari travelnya melakukan penggelapan uang milik jemaah.
“Selain itu beberapa jemaah ada juga yang dulu pernah menjadi korban penipuan dari agen travel lain oleh karena itu mereka ada rasa takut. Dan karena sebagai bentuk tanggung jawab kami, jemaah masih akan tetap kami berangkatkan tanpa ada biaya tambahan,” tutupnya. (*)
Komentar