Kasus Kematian Mahasiswa saat Diksar Berbuntut Panjang

Lahat, Peristiwa41 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, LAHAT – Satreskrim Polres Lahat masih melakukan penyelidikan terkait kasus tewasnya mahasiswa  saat mengikuti Diksar Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala) dari salah satu Fakultas Universitas swasta di Palembang, Minggu lalu (23/1/2022). Korbannya Muhammad Ravi (23), warga Perumnas Palembang.

Selasa kemarin (25/1/2022), aparat unit Pidum Satreskrim Polres Lahat melalukan pemeriksaan terhadap keluarga korban, pihak Kampus Universitas Muhamadyah Palembang dan panitia Diksar tim MAPALA Gema Persada LH Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Palembang

Kapolres Lahat, AKBP Eko Sumaryanto, melalui Kasat Reskrim, AKP Kurniawi H Barnawi, disampaikan Kanit Pidum Iptu Budi Agus menjelaskan, bahwa saat ini polisi masih melakukan penyelidikan terkait kasus tersebut.

Baca Juga :  Mahasiswa UMP Meninggal Dunia saat Mengikuti Diksar

Pihaknya telah memanggil keluarga korban. Dari keterangan keluarga korban bahwa pihaknya akan melaporkan kejadian tersebut.

“Ya, mereka (keluarga korban) telah datang dan membuat laporan. Pasal yang dilaporkan 359 KUHPidana, tentang kelalaian menyebabkan orang lain meninggal dunia,” ungkap Iptu Budi Agus, Rabu (26/1/2022).

Selain pihak keluarga korban, pihak kampus dan panitia juga dimintai keterangannya terkait meninggalnya korban Muhammad Ravi. “Saat ini pihak Satreskrim Polres Lahat masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut,” jelasnya.

Seperti diwartakan sebelumnya, korban Muhammad Ravi meninggal Ahad (23/1/2022), sekitar pukul 01.00 WIB. Informasi yang dihimpun, saat itu korban Muhammad Ravi, warga Perumnas Palembang, mngikuti Diksar bersama rekannya yang lain di  Area BKSDA Desa Padang Baru Kecamatan Merapi Selatan Kabupaten Lahat.

Baca Juga :  Tower SUTT Roboh, Listrik 3 Kabupaten di Bengkulu Padam

Kejadian bermula, Sabtu (15/1) tim MAPALA Gema Persada LH berjumlah 15 orang (9 laki-laki dan 6 orang perempuan) berangkat dari Palembang menuju area BKSDA Desa Padang baru Kecamatan Merapi Selatan Lahat, untuk melaksanakan kegiatan diksar mahasiswa pencinta alam selama 8 hari.

Kemudian Sabtu (21/1/2022) sekira jam 19.00 WIB, korban mengalami sakit perut dan melapor kepada ketua pelaksana. Kemudian ketua pelaksana kegiatan memberikan kerokan dengan menggunakan ujung sendok dan minyak sayur, memberikan obat promag dan menyuruh korban istirahat di dekat api unggun.

Selang 30 menit ketua pelaksana menanyakan kondisi korban dan korban menjawab masih sanggup. Selanjutnya korban dan kawan- kawan mengikuti rangkaian kegiatan penutupan diksar dengan melalui jalur yang sudah disiapkan panitia dan melewati 3 pos.

Baca Juga :  Mahasiswa UMP Meninggal Dunia saat Mengikuti Diksar

Kemudian tradisi pembayatan untuk mencapai api unggun. Selama perjalanan korban dalam keadaan lemas namun korban masih sadar dan digendong rekanya Irwan. Setelah menyelasaikan pembayatan dengan bantuan dibopong ketua pelaksana.

Pada saat upacara penutupan korban jatuh dan hilang kesadaran. Kemudian dibantu oleh panitia pelaksana dan di bawa ke RSUD Lahat. Sesampai di RSUD Lahat korban di periksa dokter jaga dan dinyatakan sudah meninggal dan dilakukan visum mayat di kamar jenazah. (ANA)

    Komentar