SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Sebagai antisipasi lonjakan penukaran uang pecahan kecil (UPK) jelang Hari Raya Idul Fitri 1445 Hijriah, Bank Indonesia (BI) Kantor Perwakilan Sumatera Selatan (Sumsel) bersama sembilan perbankan lainnya, membuka kas keliling di halaman DPRD Sumsel.
Kas keliling ini dibuka selama dua hari, mulai hari ini Rabu (3/4/2024) hingga Kamis besok (4/4/2024). Kas Keliling BI beroperasi selama tiga jam, sejak pukul 09.00 WIB hingga pukul 12.00 WIB.
Kepala Perwakilan BI Sumsel, Ricky P. Gozali, mengatakan penukaran uang melalui kas keliling ini merupakan wujud komitmen Bank Indonesia dalam memberikan layanan khas prima, agar masyarakat semakin mudah untuk memperoleh uang rupiah layak edar dalam jumlah yang cukup dan pecahan yang sesuai.
Menurut dia, ini adalah salah satu bentuk sinergi yang dilakukan Bank Indonesia dengan perbankan di Sumsel. “Ini merupakan rangkaian kegiatan yang dilakukan BI Sumsel dalam rangka pemenuhan kebutuhan uang di masyarakat, terutama terkait bulan Ramadan dan Idul Fitri,” kata Ricky.
“Jadi kita lakukan penukaran umum kepada masyarakat yang sudah mendaftar. Animo masyarakat banyak sekali, lebih dari seribu orang yang melakukan penukaran uang di sini. Ada sembilan perbankan ikut kegiatan, di antaranya Mandiri, BNI, BRI, BTN, BSI, Bank Sumsel Babel, Bank Maspion, Bank Niaga, dan Maybank,” ujarnya.
Dirinya berharap, melalui kegiatan masyarakat bisa terpenuhi kebutuhan pecahan uang kecil. BI sumsel berupaya semaksimal mungkin dengan stok dan kondisi yang ada. Pihaknya menargetkan sekitar seribu penukaran UPK setiap hari.
“Tapi kita tidak menutup kemungkinan, kita buka lagi kalau masyarakat masih membutuhkan. Kita lihat caranya untuk mesayarakat untuk bisa menukarkan, mungkin sekitar 25 persen untuk masyarakat,” uajr dia.
Secara total, Bank Indonesia menyediakan Rp5,4 triliun atau naik 12 persen dari tahun sebelumnya sekitar Rp4,7 triliun. Bank Indonesia memprediksi kebutuhan uang kartal ini lebih tinggi tahun ini.
“Kita menyiapkan proses dalam penukaran ini supaya masyarakat bisa menukar uang dengan nyaman, teratur dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat. Oleh sebab itu, Bank Indonesia menyiapkan aplikasi yang bisa diakses dan digunakan mayarakat. Kita juga sudah melakukan pemahaman kepada masyarakat,” ujar dia.
Penukaran uang kartal secara resmi ini menurut Ricky adalah upaya Bank Indonesia adanya uang palsu yang beredar. Karena kalau masyarakat melakukan penukaran yang di pinggir jalan dengan yang tidak resmi, pertama ada biaya tentunya.
“Kedua, kita tidak meyakini kalau uang itu asli. Oleh sebab itu kita melakukan penukaran uang seperti ini agar masyarakat itu terhindar dari uang palsu. Sejauh ini memang ada laporan uang palsu, tapi kita harapkan ini tidak menjadi momok bagi masyarakat,” imbuh Ricky.
Bank Indonesia juga melakukan sosialisasi Cinta, Bangga dan Paham (CBP) Rupiah. “Kita selalu melakukan sosialisasi dari mulai anak-anak, remaja, orang tua, komunitas, kita berikan pemahaman Cinta Bangga dan Paham Rupiah,” jelas dia.
Di sisi lain, Bank Indonesia juga mengajak masyarakat untuk senantiasa berbelanja bijak dan melakukan konsumsi secara tidak berlebihan pada periode Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) ini, mengingat pemerintah daerah akan senantiasa hadir dan berkoordinasi guna memastikan ketersediaan pasokan komoditas pokok selama HBKN, sehingga stabilitas harga tetap terjaga.
Sementara itu, dari pantauan warga sangat antusias melakukan UPK melalui kas keliling BI. Warga tampak tertib antre menukarkan uang rupiah di beberapa mobil kas keliling yang terparkir di halaman DPRD Provinsi Sumsel.
Rizal, warga Pakjo mengapresiasi langkah Bank Indonesia Sumsel dengan adanya kas keliling di halaman DPRD Sumsel. Rizal mengaku uang pecahan kecil tersebut akan digunakan pada Idul Fitri akan dibagikan ke anak-anak, keponakan dan tetangga.
“Alhamdulillah proses penukaran tidak lama, saya sebelumnya sudah daftar tadi pagi melalui aplikasi Pintar, menunggu panggilan kemudian langsung diarahkan petugas untuk melakukan penukaran,” kata dia.
Sementara itu, Ayu yang merupakan karyawan Dinas PUPR juga mengaku tidak mengalami kesulitan dalam melakukan penukaran uang Rupiah. “Prosesnya cepat, petugasnya juga sigap,” tuturnya. (ANA)
Komentar