SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG-Perihal Pemeriksaaan mantan pejabat Dirut PT Bukit Asam dan tim akuisisi oleh kajati Sumsel pada Rabu (04/01/2023).
Mendapatkan perhatian khusus dari Komunitas Masyarakat Anti Korupsi (K MAKI), dimana Boni Belitong Kordinator K MAKI Sumsel menilai PT Bukit Asam (PT BA) melalui anak Perusahaan PT BMI mengakuisisi saham PT SBS dengan menggelontorkan dana sebesar Rp 48 Miliar untuk memperoleh kepemilikan saham 95% atas permintaan dan persetujuan Direksi dan Komisaris PT BA bermasalah
Menurut dia PT SBS ini sendiri bergerak dalam bidang pengangkutan darat, konstruksi, perdagangan, pertambangan, perbengkelan, jasa dan berkantor pusat di Jakarta.
“Direksi dan Komisaris PT Bukit Asam berpendapat akuisisi saham PT SBS karena aktiva PT SBS lebih besar dari yang dibayar oleh PT BA melalui PT BMI sebesar Rp. 48 milyard. Dimana menurut manajemen PT BA Aktiva PT SBS saat itu senilai Rp102 miliar, ” Ungkap Boni Kamis(04/1/2023)
Selain itu Manajemen PT BA juga berpendapat akuisisi PT SBS tidak mengurangi pajak penghasilan yang harus di bayar PT BA dan manajemen PT BA juga berpendapat aktiva sebesar Rp. 102 milyar yang terdiri dari piutang usaha dan piutang lain-lain senilai Rp 58,1 dan Kas PT SBS sebesar Rp. 50,1 milyar serta asset PT SBS yang dinilai Rp. 176 milyar sebanding dengan hutang PT SBS senilai hampir Rp. 423 milyar.
“Patut diduga proses akuisisi ini bermasalah karena aset senilai Rp. 176 milyar tersebut tidak layak dan diduga tidak dinilai oleh kantor jasa penilai atau apreasal, ” Jelas Boni
Sementara hutang senilai hampir Rp 423 milyar itu termasuk hutang perbankan yang akan memberatkan posisi hutang PT Bukit Asam.
Sementara itu Tim Investigasi Lapangan K MAKI Rahman Bogel menuturkan Kinerja PT SBS sebelum di akuisisi diduga tidak begitu baik dan pemegang saham mayoritas PT SBS patut diduga mantan petinggi PT BA.
“Aset PT SBS senilai Rp. 176 milyar sebagian besar adalah alat operasional tambang yg diduga tidak layak pakai dan harusnya di nilai apreasal sebelum di akuisisi. Nilai asset sebesar Rp. 176 nilyard diduga tidak mencerminkan nilai buku yang sebenarnya, ” Kata Rahman
Ia mengungkapkan, Audit Akuntan Publik dan penilaian jasa penilai atau apreasal sebelum proses akuisisi menjadi syarat mutlak dalam pengambil alihan saham atau akuisisi untuk menghindari kerugian usaha dan hutang pajak apalagi untuk perusahaan Tbk seperti PT BA.
Proses akuisisi ini tercantum dalam RUPS sehingga melibatkan Komisaris, Direksi dan Kantor Akuntan Publik yang di catatkan dan di publish oleh Sekertaris Perusahaan dalam bentuk audit konsolidasian.
Semua fihak punya tanggung jawab dan punya potensi terlibat tindak pidana korupsi sesuai tupoksinya. Perkara PT SBS akan mengungkap dugaan mark up harga kontrak payung operasional tambang sejak 2006 sampai dengan saat ini dengan potensi kerugian negara puluhan triliun rupiah dengan membandingkan biaya operasional tambang 2017 dimana PT BA untung hampir Rp. 1,7 triliun yg tertuang dalam audit konsolidasian.
Diketahui Sprindik pemeriksaan No print/04-L.6/Fd.1/11/2022 tanggal 24 November 2022
Perihal tindak lanjut sprindik kajati akan memanggilnya MM Mantan Dirut PT BA 2014 dan Adv selaku mantan diretur pengembangan usaha PT BA 2014 selain itu tim akuisisi an SI, selaku ketua TIM, lalu Z dan DK selaku anggota tim disebut sebagai saksi rabu 04 Januari 2023
Komentar