Ibu Ini tidak Tahu Anaknya Jadi Korban Penyekapan di Kamboja

Nasional37 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Sejumlah tenaga kerja Indonesia (TKI) yang menjadi korban penyekapan di Kamboja, salah satunya berasal dari Palembang. Korban bernama Kurnia Sari (45), salah satu korban selamat dari penyekapan.

Masayu Nani (68), ibu kandung Kurnia Sari, saat ditemui di rumahnya di Jalan SMB II Lorong Durian Kelurahan Alang-Alang Lebar Kecamatan Alang-Alang Lebar Palembang, mengaku sama sekali tidak tahu dengan kondisi yang menimpa anaknya.

Masayu baru tahu setelah Kepala Kantor Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Sumsel, Sri Haryanti, menyambangi kediamannya, Rabu (10/8/2022).

Sontak saja, perempuan paruh baya ini tak kuasa menahan tangis mengetahui apa yang terjadi pada anaknya tersebut. “Saya baru tahu hari ini. Selama dia disana, tidak pernah saya dapat telpon,” kata Masayu, berurai air mata.

Rupanya keadaan yang menimpa Kurnia Sari hanya diketahui oleh adiknya, Suci Hartini (37). Atas permintaan sang kakak, Suci Hartini memilih untuk menyimpan rahasia ini rapat-rapat dari seluruh anggota keluarga, termasuk ibu kandungnya.

Baca Juga :  Tarif Tiket Masuk Pulau Komodo Rp3,75 Juta Ditunda Hingga 1 Januari 2023

Diketahui, sejak Kurnia Sari pamit bekerja ke Kamboja pada Juni 2022, sebagai ibu dia tidak bisa menutupi perasaannya yang entah mengapa selalu was-was tanpa alasan jelas.

Dirinya juga menonton siaran televisi terkait berita  perdagangan manusia yang menjadikan tenaga kerja asal Indonesia sebagai korbannya. Menyaksikan berita itu, Masayu hanya bisa berdoa di dalam hati agar anaknya tidak mengalami kejadian tersebut.

“Saya terus bedoa dan berharap semoga anak saya tidak sampai begitu. Dalam hati saya cuma bisa berdoa,” ucapnya, dengan suara bergetar menangis.

Selain tanpa kabar, selama hampir dua bulan di Kamboja, Kurnia Sari juga tidak pernah mengirim uang kepada keluarganya di Palembang.

“Waktu itu dia izin ke Kamboja. Katanya ada kerjaan di sana. Lalu perginya tidak sendiri, tapi ada juga yang dari Kalimantan, Sulawesi, Medan dan dari mana-mana. Katanya bareng berangkat dari Jakarta. Dia bilang di sana akan kerja kantoran,” ucap Masayu.

Baca Juga :  Badai Pasir Landa Madinah, Jemaah Haji Diimbau Jangan Keluyuran

Kurnia Sari memiliki seorang anak yang baru lulus SMP dan sedang menempuh pendidikan di pesantren. Masayu sangat berharap agar putri keduanya itu bisa segera pulang dalam keadaan selamat tanpa kurang satu apapun.

“Harapan saya, seperti apa dia berangkat seperti itu juga dia kembali. Sehat dan cepat kembali ke Palembang,” ujarnya.

Sementara itu, Kepala Kantor Balai Pelayanan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP3MI) Palembang, Sri Haryanti mengatakan, Kurnia Sari saat ini sudah berada di Rumah Perlindungan Trauma Center (RPTC) Jakarta.

“Kurnia Sari dalam keadaan aman dan kondisi sehat. Terhadapnya saat ini masih perlu ada beberapa pemeriksaan dan BAP ke polisi,” ujarnya, disela pertemuan dengan ibu kandung Kurnia Sari.

Baca Juga :  Badai Pasir Landa Madinah, Jemaah Haji Diimbau Jangan Keluyuran

Dari informasi yang didapat, Kurnia Sari dan beberapa pekerja lain asal Indonesia diperkerjakan secara tidak manusiawi oleh perusahaan di Kamboja.

“Ada yang dipekerjakan untuk perjudian online, investasi bodong dan bisnis-bisnis lain yang intinya untuk menipu orang. Mereka ini dijadikan operator scamming (penipuan),” ungkapnya.

Sejauh ini KBRI sudah berhasil menyelamatkan sebanyak 171 pekerja asal Indonesia yang disekap perusahaan tempatnya bekerja di Kamboja. Dari jumlah tersebut, sebanyak 40 orang termasuk Kurnia Sari sudah berhasil dipulangkan ke Indonesia.

“Dengan adanya kejadian viral di Kamboja, KBRI lalu menelusuri  berita-berita itu hingga akhirnya bisa menyelamatkan sebanyak 171 warga Indonesia dan sudah dipulangkan 40 orang. Mereka terbagi 3 kloter pulang tanggal 5, 6, dan 8 Agustus. Kurnia masuk kloter pertama. Jadi dia sudah dipulangkan tanggal 5 kemarin,” jelasnya. (ANA)

    Komentar