Harga Naik Antrean Tetap Panjang, Pertamina Pastikan Stok BBM Aman

Bisnis38 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Setelah pemerintah menaikkan harga BBM di seluruh Indonesia pada Sabtu (3/9/2022), tepat pukul 14.30 WIB, beberapa SPBU di kota Palembangnmasih terjadi antrean panjang masyarakat untuk mengisi BBM jenis Pertalite.

Ternyata antrean panjang tersebut disebabkan jalur pengisian BBM yang dibuka hanya satu jalur oleh pihak pengelola SPBU. Bahkan, terlihat akibat antrean panjang di beberapa SPBU itu juga sering terjadi kemacetan di jalan umum dan mengganggu pengguna jalan.

Menurut keterangan Fahri, Wakil Kepala Pengelola SPBU 7 Ulu, Palembang, bahwa pihaknya hanya menjalankan perintah dari Pertamina, yang menganjurkan satu jalur.

Baca Juga :  Warga Palembang Kaget Harga BBM Naik

“Walaupun harga sudah naik, masih tetap satu jalur dibuka. Kami menunggu perintah dari Pertamina, kalau di suruh buka dua jalur, akan kami buka,” jelas Fahri.

Sedangkan untuk jalur Solar, lanjut Fahri, tetap dibuka dua jalur. “Kebetulan stoknya Solar sudah habis untuk hari ini, besok pagi akan masuk lagi di isi kembali,” jelasnya.

Sementara itu, Haris Yanuanza, sebagai senior Supervisor Communication and Relation Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel, ketika dikonfirmasi pada Senin (5/9/2022), membenarkan aturan pengisian BBM untuk kendaraan motor satu jalur dari Pertamina.

Baca Juga :  BBM Naik, Polrestabes Palembang Sebar Ratusan Personel di SPBU

“Ya kita lagi melakukan penyesuaian di setiap SPBU, kita informasi  sampai saat ini, stok BBM di Sumsel dalam kondisi aman,” jelas Haris.

Pemerintah sendiri secara resmi telah menaikan harga BBM jenis Pertalite, Pertamax, hingga Solar. Kenaikan tersebut diberlakukan pada Sabtu (3/9/2022), sejak pukul 14.30 WIB.

Perubahan harga BBM meliputi jenis Pertalite subsidi, dari yang sebelumnya Rp7.650 per liter, naik menjadi Rp10.000 per liter. Sedangkan untuk Pertamax non subsidi dihargai Rp14.500 per liter, naik Rp2.000 dari tarif sebelumnya. Demikian pula dengan Solar subsidi, dari Rp5.150 per liter menjadi Rp6.800 per liter. (ANA)

    Komentar