SUARAPUBLIK.ID, JAKARTA – Penambahan pasien baru penderita penyakit akibat virus SARS CoV-2 (Coronavirus Disease-2019/Covid-19), bergerak turun selama tiga hari beruntun. Namun bukan berarti pandemi sudah pergi, karena ada data lain yang harus diwaspadai.
Kementerian Kesehatan melaporkan, dilansir dari cnbc indonesia, Senin (19/07/2021), total pasien positif corona di Indonesia berjumlah 2.877.476 orang. Bertambah 44.721 orang dari hari sebelumnya, penambahan terendah sejak 12 Juli 2021.
Setelah menyentuh rekor dengan tambahan pasien positif 56.757 orang pada 15 Juli 2021, angkanya bergerak turun. Dari 54.000 orang, kemudian 51.952 orang, dan kemarin di 44.721 orang.
Sepertinya kebijakan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat sejak 3 Juli 2021, sudah membuahkan hasil. Mobilitas masyarakat berhasil ditekan sehingga mempersempit ruang gerak penyebaran virus corona.
Laporan Apple Mobiity Index menyebutkan, rata-rata indeks mobilitas masyarakat Indonesia dengan mengemudi selama 3-17 Juli 2021 adalah 81,26. Turun dibandingkan rerata 15 hari sebelumnya yaitu 100,96. Nilai indeks 100 artinya sudah di atas kondisi normal sebelum pandemi
PPKM Darurat mensyaratkan pekerja di sektor non-esensial dan non-kritikal, 100% bekerja dari rumah. Kegiatan belajar-mengajar pun kembali dilakukan jarak jauh, setelah sempat dilakukan uji coba tatap muka.
Kemudian restoran dan warung makan tidak boleh melayani pengunjung yang makan-minum di tempat, hanya boleh pesan-bawa pulang (takeaway) atau pesan-antar (delivery). Pusat perbelanjaan alias mal wajib tutup sementara, tetapi toko yang menjual kebutuhan sehari-hari masih boleh buka meski kapasitas dibatasi 50% dan harus tutup pukul 20:00.
Rambu-rambu ini sepertinya sukses mengerem pergerakan warga. Hasilnya, laju penularan virus corona bisa diperlambat. (*)
Komentar