GMPP Minta LLDIKTI Usut Kontroversi Pemberian Ijazah Salah Satu Mahasiswa di UKB

pendidikan33 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Dengan membawa replika jenazah dan keranda mayat sebagai simbolis, puluhan massa yang tergabung dalam Gerakan Masyarakat Peduli Pendidik (GMPP), mendatangi kantor Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi Wilayah (LLDIKTI) II, Kamis (30/5/2024).

Kedatangan massa ini untuk meminta LLDIKTI II agar menindaklanjuti laporan, serta mengusut dugaan praktik pemberian ijazah tanpa hak kepada AA selaku menantu dari Rektor Universitas Kader Bangsa (UKB), Dr Irzanita, pada tahun 2021 lalu.

“Simbol (pocong dan keranda mayat) itu sebagai matinya pengawasan LLDIKTI II terhadap sekolah atau dunia pendidikan yang ada di Sumsel. Karena, laporan sudah satu tahun berjalan sampai hari ini tidak ada tindakan. Untuk itu kami membawa simbol matinya pengawasan terhadap perguruan tinggi di Sumsel,” ucap Koordinator Aksi, Jekli.

Dia mengatakan, pihaknya selaku wadah kontrol dari masyarakat untuk menyampaikan aspirasi terkait dugaan pelanggaran yang dilakukan oleh UKB, salah satu adanya pelanggaran pemberian ijazah kepada salah satu menantu yang diduga tidak mengikuti proses perkuliahan.

“Kami hadir disini sebagai wadah kontrol masyarakat untuk menyampaikan aspirasi, bahwa kami karena banyak pelanggaran yang terjadi di kampus ini. Namun sampai ini tidak ada tindakan oleh karena itu kami ingatkan kembali menagih janji kepada LLDIKTI Wilayah II Sumsel untuk melaksanakan pemeriksaan kepada kampus  karena sudah banyak melakukan pelanggaran yang merugikan dunia pendidikan sumsel,” tegas dia.

“Contohnya adanya pelanggaran memberikan ijazah kepada salah satu menantunya namun tidak mengikuti proses perkuliahan sebagaimana mestinya. Kedua, ada laporan juga menyalahgunakan wewenang jabatan. Hal ini sudah kami laporkan ke LLDIKTI, masih tidak ada tindakan. Untuk itu kami meminta 2 minggu untuk menuntaskan kasus ini karena menyangkut kepentingan masyarakat,” jelas Jekli.

Sementara itu, Ketua Tim Kelembagaan LLDIKTI wilayah II Win Honain mengatakan, pihaknya akan segera menindaklanjuti serta melaporkan kepada pimpinan terkait tuntutan dari para pendemo.

“Akan kita tindaklanjuti sesuai apa yang diminta oleh pengunjuk rasa. Segera kita laporkan kepada pimpinan. Kita belum bisa komentar, karena masih dalam proses pendalaman,” tuturnya. (ANA)

    Komentar