SUARAPUBLIK.ID, JAKARTA – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menyatakan telah terjadi gempabumi Tektonik dengan kekuatan M5,2 di wilayah Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.
Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,2. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 10,56° LS ; 116,95° BT.
“Tepatnya berlokasi di laut pada jarak 200 Km arah Tenggara Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat pada kedalaman 27 km,” paparnya, Selasa (12/12/2023).
Menurutnya, jenis dan mekanisme gempabumi dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal, akibat adanya aktivitas subduksi lempeng.
“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” paparnya.
Lanjut Daryono, berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Sekongkang, Lunyuk, dan Jereweh Sumbawa Barat dengan skala intensitas II MMI (Getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).
“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini tidak berpotensi tsunami,” tegasnya.
Daryono menambahkan, gempabumi Susulan hingga Pukul 08.00 WIB, hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempabumi susulan (aftershock).
“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah,” terangnya.
Komentar