Gempabumi M6,5 Guncang Kawasan Bonggo Sarmi Papua

Nasional53 Dilihat

SUARAPUBLIK.ID, JAKARTA – Gempabumi tektonik dengan kekuatan M6,5 tercatat mengguncang kawasan wilayah Bonggo, Sarmi, Papua, pada Minggu (31/12/2023).

 

Kepala Pusat Gempabumi dan Tsunami BMKG, Daryono mengatakan, dari hasil analisis Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M6,4. Episenter gempabumi terletak pada koordinat 2,96° LS ; 139,42° BT, atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 1 Km arah Selatan Bonggo, Sarmi, Papua pada kedalaman 50 km.

 

Menurutnya, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar naik di zona Anjak Mamberamo.

Baca Juga :  Gempabumi Tektonik M6,6 Guncang Samudera Hindia Barat Aceh

 

“Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault),” terangnya.

 

Gempabumi ini berdampak dan dirasakan di daerah Kab. Jayapura dengan skala intensitas III-IV MMI (Bila pada siang hari, dirasakan oleh banyak orang dalam rumah), daerah Kota Jayapura dan Sarmi dengan skala intensitas III MMI (Getaran dirasakan nyata dalam rumah terasa getaran seakan akan truk berlalu), dan daerah Wamena dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

Baca Juga :  Gempabumi Tektonik M6,6 Guncang Samudera Hindia Barat Aceh

 

“Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI,” tegasnya.

 

Lanjut Daryono, dari hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 (satu) aktivitas gempabumi susulan (aftershock).

 

Untuk itu, pihaknya menghimbau kepada masyarakat untuk memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal cukup tahan gempa, ataupun  tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum kembali ke dalam rumah.

 

“Kepada masyarakat dihimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa,” harapnya.

    Komentar