SUARAPUBLIK.ID, Nasional – Gempa bumi tektonik Magnitudo 5,5 mengguncang wilayah Kabianggama, Yahukimo, Papua diguncang gempa tektonik. Hasil analisis BMKG menunjukkan gempabumi ini memiliki parameter update dengan magnitudo M5,2 pada Senin (11/12/2023) Pukul 02.52 WIB.
Dari keterangan yang diperoleh redaksi melalui akun resmi BMKG, Episenter gempabumi terletak pada koordinat 4,39° LS ; 139,52° BT, atau tepatnya berlokasi di darat wilayah Kabianggama, Yahukimo, Papua pada kedalaman 10 km.
Jenis dan mekanisme gempabumi, dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempabumi yang terjadi merupakan jenis gempabumi dangkal, akibat adanya aktivitas sesar aktif.
Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempabumi memiliki mekanisme pergerakan mendatar (strike-slip).
Dampak Gempabumi, berdasarkan estimasi peta guncangan (shakemap), gempabumi ini menimbulkan guncangan di daerah Soloikma, Yahukimo dengan skala intensitas III – IV MMI ( Bila pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah ).
Menurut keterangan tersebut, hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempabumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempabumi ini TIDAK BERPOTENSI TSUNAMI.
Gempabumi Susulan, hingga pukul 03.15 WIB, hasil monitoring BMKG menunjukkan adanya 1 (satu) aktivitas gempabumi susulan (aftershock) dengan magnitudo M2,8.
Untuk itu, BMKG menghibau masyarakat agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.
Guna memastikan keamanan, BMKG meminta masyarakat untuk memeriksa dan memastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah.
Pastikan informasi resmi hanya bersumber dari BMKG yang disebarkan melalui kanal komunikasi resmi yang telah terverifikasi (Instagram/Twitter @infoBMKG), website BMKG atau website Inatews BMKG, dan telegram channel BMKG.
Komentar