SUARAPUBLIK.ID, PAGAR ALAM – Hasil rekaman alat kegempaan seismograf mencatat kegempaan Gunung Api Dempo cendrung terjadi fluktuatif, meski intensitas kegemapaan menurun namun masih saja terjadi embusan yang dikeluarkan dari kawah Gunung Api Dempo. Hal ini diungkapkan Ardi, Staf Pos Pengamatan Gunung Api Dempo, Rabu (5/1/2022).
Dikatakannya, embusan sifatnya bukan letusan freatik berupa lontaran material abu vulkanik gunung yang diawali dengan tanda tanda erupsi, diiringi dengan naiknya aktifitas Gunung Api Dempo, sedangkan rangkuman kegempaan seminggu lalu dinilai kegempaan Gunung Api Dempo menurun.
“Berhasil terekam ada kegempaan embusan terjadi pada 3 Januari 2021 sekitar pukul 06.30 WIB. Sejauh ini belum kami temukan ada letusan freatik dari kawah Gunung Api Dempo, berdasarkan analisa rekaman sesimograf maupun pengamatan visual,” terangnya.
Lanjutnya, kedepan pihaknya belum dapat memprediksi kemungkinan apa yang terjadi terhadap Gunung Api Dempo, apakah levelnya kembali naik maupun tetap normal di level I aktif normal.
“Pastinya fenomena alam tidak bisa ditebak, akan tetapi kami dari Pos Pemantauan Gunung Api Dempo tetap menintensifkan pemantuan terhadap kekinian kondisi Gunung Api Dempo mengantisipsi hal yang tidak diinginkan,” katanya.
Ia mengungkapkan, hasil rekap data berdasarkan alat rekam kegempaan seismograf tercatat ada noise, vulkanik dalam namun tremor nihil, dan juga terjadi embusan. Sehingga diimbau kepada masyarakat tetap meningkatkan kewaspadaan terhadap gelojak fenomena alam yang tidak bisa diprediksi sebelunya guna mengindari bahaya yang ditimbulkan.
“Untuk visual cuaca dominan mendung dengan intensitas hujan tinggi, puncak Gunung Dempo terkadang berkabut,” terangnya. (ANA)
Komentar