SUARAPUBLIK.ID, PALEMBANG – Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumatera Selatan (Sumsel) melalui Dinas Ketenagakerjaan (Disnaker), berupaya membantu perusahaan mencari tenaga kerja, serta membantu sumber daya manusia (SDM) Sumsel mencari kerja melalui aplikasi Sistem Akselarasi Penempatan Tenaga Kerja Terlatih (SARIPATI).
Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Sumsel, Mawardi Yahya, saat launching Start Up aplikasi Akselarasi Penempatan Tenaga Kerja Terlatih (SARIPATI) Sumsel di Graha Bina Praja Pemprov Sumsel, Rabu (22/12/2021).
Menurut Mawardi, siapa saja apapun keadaan fisiknya dan sesuai kemampuan masing-masing, memiliki hak untuk berkarya dan bekerja. Di sinilah peran perusahaan untuk memberikan lapangan kerja bagi penyandang disabilitas.
“Tenaga kerja muda harus berinovasi dengan mengikuti era digital. Jika tidak perusahaan akan ketinggalan zaman. Libatkan UMKM di Sumsel agar jumlah pengangguran di Sumsel dapat dikurangi,” kata Mawardi.
Kata Mawardi, dalam Aplikasi Saripati itu, pengusaha bisa merekrut Tenaga kerja baik sifatnya disabilitas maupun normal.
“Pengusaha bisa merekrut Tenaga kerja yang
Disalibitas maupun Normal yang sudah prefesional, itu sudah di latih dengan matang dalam Aplikasi tersebut,” ucapnya.
Untuk diketahui, dalam aplikasi tersebut Disnaker sudah menyiapkan Ketenagakerjaan di bidang seperti Listrik, Automotif dan beberpa bidang lain yang sudah jelas.
“Saya sampaikan, saya kira tidak ada halangan ini adalah langkah pemprov sumsel yang tidak membedakan baik normal dan disalibitas ada peluang untuk bekerja,” katanya.
Mawardi juga berpesan, walau di Sumsel COVID-19 sudah melandai, namun semua harus tetap waspada dengan menerapkan protokol kesehatan (Prokes) di mana saja, termasuk di tempat bekerja. Perusahaan harus mengawasi agar karyawan tetap menerapkan prokes.
“Ini adalah salah satu langkah Pemprov Sumsel melalui Disnakers untuk menyiapkan tenaga kerja yang terbaik di Sumsel,”Kata Mawardi.
Kadisnakertran Sumsel, Koimuddin, menyampaikan Start-up SARIPATI dapat membantu integritas penempatan tenaga kerja antara perusahaan pencari tenaga kerja dan pencari kerja.
“Aplikasi ini juga bertujuan mengelola potensi kreatif generasi milenial, karen kedepannya tidak ada pemuda yang tidak mengenal kehidupan tanpa teknologi,” ujar Koimuddin. (ANA)
Komentar